Jakarta, CNBC Indonesia – Bacaan doa saat bercermin adalah salah satu cara untuk mengingat Allah SWT dan memohon berkah-Nya dalam aktivitas sehari-hari. Seperti apa bacaan doa becermin?
Becermin adalah salah satu aktivitas yang bisa dilakukan oleh umat Muslim dalam upaya menjaga penampilan dan bersiap-siap untuk beribadah.
Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya karya Mahmud asy Syafrowi bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan umatnya dengan baik, seperti firman-Nya dalam surah At Tagabun ayat 3,
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ٣
Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar, Dia membentuk kamu lalu memperindah bentukmu, dan kepada-Nyalah kembali(-mu).”
Dari firman Allah SWT tersebut, hendaknya kita bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Salah satunya dapat diamalkan dengan memanjatkan doa becermin.
2 Doa Becermin Arab, Latin, Terjemahannya
Dikutip dari buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M Quraish Shihab bahwa doa yang dapat dibaca ketika becermin:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي
Bacaan latin: Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii.
Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi).
Dikutip dari buku 63 Adab Sunnah karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, bahwa doa becermin yang dapat dibaca:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
Bacaan latin: Allahumma ahsanta kholqii fa ahsin khuluqii
Artinya: “Ya Allah Engkau telah membaguskan penciptaanku maka baguskanlah akhlakku.”
Dalam kedua doa tersebut, umat muslim tidak hanya menghargai keindahan ciptaan Allah dalam bentuk fisik, tetapi juga memohon pertolongan-Nya untuk menjaga dan memperbaiki akhlak serta perilaku umat muslim.
Adab Becermin
Adab becermin bukan sekadar serangkaian peraturan, tetapi sebuah pandangan hidup yang penuh makna. Ketika kita merenung di depan cermin, kita dapat menjadikan momen tersebut sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Dalam buku yang bijak, “Living Hadis” oleh Salim Rosyadi, dkk, terdapat beberapa prinsip adab becermin yang patut kita hayati:
* Mengingat Nikmat Allah SWT: Setiap tatapan ke cermin adalah pengingat akan nikmat-nikmat yang Allah berikan. Ini adalah momen untuk bersyukur atas keindahan dan kesehatan yang Dia berikan.
* Tidak Berlebihan dalam Kegirangan: Meskipun kita boleh mengagumi kecantikan diri sendiri, jangan sampai terlalu terpaku pada penampilan fisik. Ingatlah, kecantikan sejati adalah kebaikan dalam hati.
* Tidak Mencela Kekurangan Fisik: Kita semua memiliki kekurangan fisik. Adab becermin mengajarkan kita untuk tidak mencela atau merasa rendah diri karena kekurangan tersebut.
* Bersabar dengan Kekurangan: Adab ini mengajarkan kesabaran. Terimalah kekurangan diri dengan lapang dada, dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
* Bersyukur dengan Kelebihan: Tak hanya berfokus pada kekurangan, tetapi juga syukuri setiap kelebihan yang diberikan Allah. Ini akan memupuk rasa bersyukur dan rendah hati.
* Tidak Terlalu Lama di Depan Cermin: Jangan terlalu lama terpaku pada penampilan. Waktu yang berlebihan di depan cermin dapat menghambat produktivitas dan ibadah.
* Tidak Berlebih-lebihan dalam Becermin: Adab terakhir, hindari sikap berlebihan saat becermin. Berpandanganlah pada cermin sebagaimana mestinya, tanpa kesombongan.
Dengan mengamalkan adab becermin ini, kita dapat menjadikan momen di depan cermin sebagai peluang untuk menguatkan iman, memperbaiki diri, dan merenungkan nikmat-nikmat Allah yang tiada henti.
Artikel Selanjutnya
Ini Bacaan Doa Ketika Menerima Daging Kurban Saat Idul Adha
(miq/miq)