Jakarta, CNBC Indonesia – Hati dapat memiliki dua makna, yakni salah satu organ tubuh manusia yang dapat diraba dan dilihat oleh mata manusia. Kedua, hati adalah rohani yang sangat halus dan bersifat rabbani.
Sedangkan mengutip Rizem Aizid dalam buku Sembuh Total dengan Wirid Asmaul Husna, penyakit hati adalah gangguan yang ada pada hati dan perasaan seseorang.
Dalam Islam, penyakit hati yang ada pada setiap orang dapat mempengaruhi perilaku dan perbuatannya. Bahkan, Allah SWT berfirman terkait penyakit hati dalam surat At Taubah ayat 125.
وَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا اِلٰى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوْا وَهُمْ كٰفِرُوْنَ
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surat itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir,”
Dalam tafsir al-Misbah yang ditulis oleh Quraish Shihab, yang dimaksud dengan “adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit” yakni orang-orang kafir dan munafik. Oleh sebab itu surat tersebut turun menambah kekotoran rohani mereka, disamping kekotoran yang telah melekat dalam jiwa berlanjut hingga mereka mati dalam keadaan kafir dan kufur.
Jenis-Jenis Penyakit Hati
Mengutip buku Kitab Melatih Diri Membentuk Akhlak Mulia dan Mengobati Penyakit Hati yang ditulis Al-Ghazali dan diterjemahkan Bahrudin Achmad, dijelaskan setidaknya ada enam penyakit hati.
1. Riya (Pamer)
Riya merupakan salah satu perbuatan tercela dalam Islam. Orang yang melakukan riya umumnya melakukan amal soleh bukan karena Allah SWT. Perilaku ini harus dijauhkan sebab orang yang melakukan riya tidak akan mendapat pahala dari Allah SWT atas perbuatan amal solehnya.
2. Hasad dan Husud (Iri Dengki)
Iri artinya tidak senang dengan apa yang dimiliki orang lain, sedangkan dengki adalah bentuk amarah dari rasa iri tersebut. Perilaku ini harus dihindari karena dapat memutus tali persaudaraan antar umat Muslim.
3. Takabur (Sombong)
Takabur adalah perasaan yang menilai diri sendiri lebih tinggi dibanding orang lain. Perilaku seperti ini umumnya muncul saat seseorang dititipkan harta, jabatan, wajah rupawan atau kepandaian dari Allah SWT.
4. Ujub (Merasa Soleh)
Ujub merupakan perasaan yang membanggakan diri sendiri dalam beribadah. Sebaiknya sifat ini dihindari karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala ibadah seseorang dan mendorong sifat sombong.
5. Ghadab (Pemarah)
Sifat ini dimiliki seseorang yang sulit mengontrol emosinya sehingga nalarnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Bukan hanya dibenci oleh sesama manusia, sifat pemarah juga amat dibenci Allah SWT.
6. Ghibah (Bergunjing)
Perilaku ini sering dijumpai dalam masyarakat dan lebih dikenal dengan istilah bergosip dan membicarakan aib seseorang. Perbuatan ini harus dihindari karena bisa menimbulkan kebencian dan termasuk dosa besar.
Menyembuhkan Penyakit Hati
Setiap penyakit tentu ada obatnya, termasuk pada penyakit hati. Menurut Syekh Ibrahim Al-Khawash yang dikutip oleh Imam Al-Qusyairi dalam Ar-Risalatul Qusyairiyah menyebutkan bahwa ada 5 obat penyakit hati dalam Islam, sebagaimana yang tertera dalam hadits berikut ini:
ومن كلامه أيضا دواء القلب خمسة أشياء: قراءة القرآن بالتدبر، وخلاء البطن، وقيام الليل؛ والتضرع عند السَحر، ومجالسة الصالحين ذكره القشيري في الرسالة
Artinya: “Salah satu ucapannya (Ibrahim Al-Khawash) adalah, ‘Obat hati terdiri atas lima perkara, (1) membaca Alquran disertai perenungan, (2) mengatur pola makan agar perut tidak kenyang (bisa puasa atau cara lain), (3) bangun malam (tahajud, zikir, atau amal lainnya), (4) merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam, (5) bergaul dengan orang-orang shaleh.”
Sementara itu, Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin membagi konsep penyembuhan penyakit hati menjadi dua, yaitu penyembuhan penyakit hati dengan amal-amal lahiriah (ibadah) yaitu salat, zakat, puasa, sedekah, haji, zikir, mencari rezeki yang halal, amal ma’ruf nahi munkar, dan I’tiba.
Dan penyembuhan penyakit hati dengan amal-amal batiniah (akhlak-akhlak mulia) di antaranya taubat, khauf (rasa takut), zuhud, sabar, syukur, ikhlas dan jujur, tawakal, cinta Allah, rida kepada qadha, dan mengingat kematian.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)