Musni Umar ke Giring Ganesha: Memang Sebut Anies Pembohong Bisa Hadirkan Simpati Publik?

pojokdepok.com -, Rektor Universitas Ibnu Chaldun sekaligus sosiolog Musni Umar berharap Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menggunakan etika politik untuk meraih simpati publik.

Musni berpesan kepada Ganesha agar tidak menggunakan cara sensasional untuk mendulang elektabilitas demi memuluskan karir politik di Pilpres 2024.

“Sebagai bakal Capres 2024 yang sudah pasang baliho yang besar di berbagai sudut di Jakarta, terus saja pasang baliho. Jangan karena belum punya elektabilitas serang Anies,” sindir Musni sebagaimana dikutip pojokdepok.com – dari akun Twitter @musniumar, Selasa (21/9/2021).

Pernyataan itu disampaikan Musni untuk menyikapi berita media daring berjudul ‘Giring: Jangan Sampai Indonesia Jatuh ke Tangan Pembohong Anies Baswedan’.

“Memang serang Anies bisa hadirkan simpati publik? Sebut Anies pembohong pidana,” ujar Musni.

Giring lewat sebuah video yang ditayangkan di akun Twitter @psi_id menjelaskan, dalam krisis, seorang pemimpin adalah panglima yang mengambil tanggung jawab, dan menyampaikan ke publik secara transparan.

“Gubernur Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Indikator utama dalam menilai kegagalan Gubernur Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta membelanjakan uang rakyat selama pandemi,” kata Giring.

Giring menuding Anies menggunakan APBD Jakarta untuk kepentingan sebagai calon presiden 2024. Sebab, Anies dinilai mengabaikan desakan masyarakat untuk membatalkan perhelatan Formula E pada 2022 mendatang.

“Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi COVID-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi,” ujar Giring.

“Uang Rp1 triliun dia keluarkan padahal rakyat terlantar tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan,” sambungnya.

Tisak sampai itu, Giring menilai Anies tidak bisa mengatasi situasi. Giring menyebut Anies tidak memiliki dana untuk menangani pandemi Covid-19.

“Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” ucapnya.[]