pojokdepok.com -, Analis politik Voxpol Centre Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago memberikan pemaparan terkait prediksi peta koalisi pemilu 2024 berdasarkan hasil penelitian Voxpol. Menurut Pangi dengan mengacu pada aturan presidential treshold hanya memungkinkan untuk ada tiga pasangan calon presiden-wakil presiden yang akan maju pada pemilu 2024.
Pangi mengatakan bahwa syarat presidential treshold 20% ini memiliki semangat oligarki karena hanya menguntungkan bagi kelompok tertentu.
“Presiden threshold 20% ini saya lihat sebetulnya semangat oligarki, (menguntungkan) kelompok-kelompok yang punya kepentingan saja, yang memang varian menu yang disiapkan ke masyarakat 260 juta. Kita hanya punya 4 calon presiden atau 6 calon presiden,” kata Pangi saat menjadi narasumber dalam diskusi yang dilaksanakan kompleks parlemen, Senayan, Jumat (15/10/2021).
Pangi juga menceritakan bahwa dirinya sempat diundang dalam diskusi DPD yang membahas tentang presidential thresehold. Ia mengatakan bahwa DPD sedang mengupayakan untuk mengusung calon presiden perorangan dan juga menurunkan presidential treshold menjadi 0% supaya calon presiden lebih beragam.
“DPD memperjuangkan ke MK (menurunkan presidential treshold) 0% supaya makin banyak capresnya, varian menu yang disajikan ke masyarakat semakin banyak, pilihan alternatif masyarakat makin banyak. Tapi bagaimana kemudian mengawasi ini, 0% bisa 12 calon, bisa 20 calon preseiden, bahkan masing-masing partai punya calon presiden kalau tidak dibatasi 20% ini, atau dibuat jalan tengah misalnya 10%, itu peta pasti berubah lagi,” ujar Pangi
Untuk diketahui presidential treshold merupakan peraturan tingkat ambang batas dukungan dari DPR yang harus diperoleh partai politik dan peserta pemilu untuk dapat mencalonkan diri pada pemilu. Ambang batas presidential treshold di Indonesia saat ini adalah 20% yang artinya untuk dapat mencalonkan diri sebagai presiden harus memperoleh 20% dukungan nasional yang setara dengan 25% perolehan kursi di parlemen.
Untuk itu, beberapa pihak menilai bahwa ambang batas ini terlelu tinggi sehingga hanya memungkinkan 2 sampai 3 capres-cawapres yang turut dalam kontestasi pemilu. Padalal, seperti yang dikatakan oleh analis Voxpop, Pangi, ketika terjadi hanya 2 kubu seperti pada pemilu tahun 2019 maka potensi keterbelahannya akan semakin berat.
“Keterbelahan publik antara cebong sama kampret itu sangat dalam sekali. Itu NKRI kita juga diganngu, rusak. Ya karena sentimen isu agama itu sangat mengancam integrasi bangsa,” ungkap Pangi.[]