Jakarta, pojokdepok.com – Kapal selam milik Indonesia KRI Cakra – 401 telah menyelesaikan program Nominal Diving Depth (NDD) pada akhir pekan lalu oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkapalan PT PAL (Persero). Hal ini dilakukan setelah proses overhaul kapal selam ini di galangan PT PAL selesai.
Nominal Diving Depth atau NDD merupakan salah satu tes kedalaman di mana kapal selam dirancang untuk menyelam sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi kapal selam.
“Sejak tanggal 10 Oktober 2021 Kapal Selam KRI Cakra – 401 telah melaksanakan Nominal Diving Depth (NDD) di perairan Panarukan Situbondo,” tulis PT PAL dilansir dari akun media sosial resminya.
Kapal selam buatan Kiel, Jerman ini berhasil mencapai kedalaman 85.7 meter dengan melaksanakan kecepatan maksimum, hal ini sesuai dengan prosedur NDD pada kapal selam kelas U 209.
“Sebanyak 40 awak kapal serta 10 personil dari PT PAL Indonesia (Persero) dan Satgas Kementerian Pertahanan RI turut terlibat dalam melaksanakan uji penyelaman tersebut,” tulisnya lagi.
Kapal Selam KRI Cakra – 401 sukses melakukan uji penyelaman. Tidak hanya balingan maksimum dan kedalaman maksimal yang tercapai, namun capaian perfomance yang diharapkan telah tercapai sehingga pada 14 Oktober 2021 KRI Cakra-401 kembali tiba di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) untuk melanjutkan penyelesaian akhir program Overhaul.
NDD merupakan kelanjutan dari tes sebelumnya, diantaranya uji Static Diving Test and Underwater Communication Function Test (PRE-SAT). KRI Cakra-401 tercatat dapat menyelam selama 50 hari tanpa muncul ke permukaan, dan dapat menyelam hingga kedalaman 800 meter.
Kapal itu memiliki panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dengan draft 5,4 meter. Selain itu kapal dapat menyelam maksimum 240 meter, serta berkapasitas maksimal 33 personel. Kapal itu juga memiliki berat selam 1.395 ton. Kapal selam ini satu generasi dengan KRI Nanggala 402 yang tenggelam beberapa waktu lalu.
(hoi/hoi)