Libur Maulid Nabi Digeser, Fadli Zon Sebut Kebijakan Kurang Berfaedah

pojokdepok.com -, Keputusan pemerintah menggeser hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW masih menuai polemik. Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menilai, kebijakan menggeser hari libur keagamaan itu dianggap tidak bermanfaat.

“Kurang faedah dan kurang kerjaan. Apa cuma itu bisanya?” tanya Fadli Zon sebagaimana dikutip pojokdepok.com – dari akun Twitter-nya @fadlizon, Jakarta, Minggu (17/10/2021).

“Aneh-aneh aja menggeser hari libur keagamaan,” sambungnya.

 

Selain Fadli Zon, keputusan pemerintah itu dianggap sudah tak relevan lagi. Apalagi alasannya untuk menghindari penularan virus Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MUI Cholil Nafis di akun Twitter-nya @cholilnafis. Menurutnya, keputusan pemerintah itu justru berbanding terbalik dengan beberapa event hajatan nasional yang menyebabkan terjadinya penumpukan orang justru tetap berjalan.

“Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagamaan dengan alasan agar tak banyak mobilitas dan liburan warga dan tidak berkerumun sudah tak relevan,” tulisnya sebagaimana dikutip pojokdepok.com –, Jakarta, Senin (11/10/2021).

Dia mengatakan, keputusan itu merupakan keputusan lama yang tak diadaptasikan dengan berlibur pada waktunya merayakan acara keagamaan. Oleh karenanya, kata dia, sudah saatnya kebijakan tersebut ditinjau ulang. Apalagi, kasus Covid-19 secara nasional juga mengalami penurunan signifikan.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendukung pernyataan Cholil Nafis. Dia mengungkapkan, pergeseran hari libur keagamaan didasarkan pada situasi beberapa bulan lalu. 

“Pemerintah geser atau tiadakan hari libur keagamaan (Maulid dan Natal) itu dengan keputusan pada Juni 2021, saat Covid-19 menuju puncak,” katanya di akun Twitter-nya @hnurwahid. []