pojokdepok.com -, Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengaku prihatin dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut kehadiran Kementerian Agama bukanlah hadiah dari negara untuk umat Islam secara keseluruhan, melainkan khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU).
“Saya sangat prihatin mendengar pernyataan Menteri Agama ini. Sungguh kemunduran yang sangat parah,” ungkap Mustofa melalui akun Twitternya @TofaTofa_id, Minggu (24/10/2021).
Dia pun menyinggung ketika semua elemen negara menginginkan untuk segera bangkit dalam kerangka persatuan, namun masih ada pejabat publik yang bicara dalam kerangka egoisme golongan.
“Ketika semua elemen ingin negara segera bangkit dalam kerangka persatuan, tapi masih ada pejabat publik yang bicara dalam kerangka egoisme golongan. ~Pendapat Pribadi~,” kicaunya lagi.
Pernyataan Menag Yaqut itu disampaikan dalam webinar internasional yang ditayangkan salah satu channel YouTube. Menang menceritakan terkait adanya perdebatan terkait Kementerian Agama terkait usulan perubahan tagline Kemenag.
“Ada perdebatan kecil di Kementerian, ketika mendiskusikan soal Kementerian Agama, saya berkeinginan untuk mengubah tagline atau logo Kementerian Agama, tagline Kementerian Agama itu kan ‘Ikhlas Beramal. Saya bilang, nggak ada ikhlas kok ditulis gitu, namanya ikhlas itu dalam hati, ikhlas kok ditulis, ya ini menunjukkan nggak ikhlas saya bilang.
Nggak ikhlas itu artinya mungkin kalau ada bantuan minta potongan itu nggak ikhlas, kelihatannya bantu tapi minta potongan tapi nggak ikhlas. Nah ikhlas beramal itu nggak bagus, nggak pas saya bilang. Kemudian berkembang perdebatan itu menjadi sejarah asal usul Kementerian Agama,” kata Yaqut, dalam webinar bertajuk Webminar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 RMI-PBNU.