“Berangsur kita sekarang sampai pada kondisi yang sudah membaik penyebaran Covid-19. Berbulan-bulan kita pernah zona oranye, merah bahkan. Namun sebulan ini kita sudah di zona kuning atau risiko rendah,” kata Idris usai kegiatan penandatanganan prasasti masjid.
Idris menuturkan, sudah sepekan kasus Covid-19 di Kota Depok menurun. Bahkan, ujar dia, Kota Depok pernah hampir di bawah 100 kasus.
Namun, sambung Idris, karena adanya penambahan kasus dari pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), maka jumlah kasusnya bertambah.
“Mudah-mudahan tidak berlanjut, makanya kita langsung swab keliling ke sekolah antisipasi penyebaran kasus Covid-19. Kita harus tetap hati -hati dan waspada,” tegasnya.
“Seperti saat salat berjamaah di masjid jumlah jamaah harus tetap dibatasi. Tentu disesuaikan dengan kapasitas masjid,” kata Idris.
Menurut Idris, menyelesaikan pandemi Covid-19 tidak hanya ikhtiar lahir saja. Tapi juga dibutuhkan ikhtiar batin. Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok selain melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19 dengan 3T atau Tracing, Testing, Treatment dan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, Idris juga menginstruksikan untuk melakukan ikhtiar batin ke aparatur sipil negara (ASN) Depok untuk mengkhatamkan Alquran dan bersedekah.
“Setiap Jumat wajib ASN Depok di dinas-dinas, termasuk kecamatan khataman Alquran hingga berzikir. Ikhtiar tersebut bisa mengeluarkan kita dari kondisi yang sulit seperti pandemi ini. Saya ajarkan ASN juga untuk bersedekah,” jelas Idris.
“Semua ikhtiar batin ini sebagai wasilah untuk keluar dari pandemi Covid-19. Alhamdulillah, kini sudah menurun kasusnya,” tutup Idris.