pojokdepok.com -, Pegiat media sosial Nicho Silalahi menduga, pencabutan laporan Ketua Cyber Indonesia Husein Shahab agar tidak menjadi fakta persidangan bahwa terdapat nama-nama pejabat hingga anak pejabat yang melakukan eksplorasi alam.
Kedua petinggi Greenpeace Indonesia itu sebelumnya mengkritik pidato Presiden Joko Widodo soal deforestasi di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia.
“Dicabut agar tidak menjadi fakta persidangan bahwa ada nama-nama pejabat dan anak pejabat serta individu yang melakukan eksplorasi alam,” kata Nicho dikutip dari akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi, Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Lantas Nicho menyinggung, jika sudah menjadi fakta, mesti diusut secara tuntas.
“Melakukan eksplorasi alam dalam bisnis pertambangan serta perkebunan hingga ilegal logging saat Greenpeace membuka datanya. Kalau menjadi fakta kan wajib diusut semua, iya enggak?” tandasnya.
Dicabut agar tidak menjadi Fakta persidangan bahwa ada nama² Pejabat dan anak pejabat serta individu yang melakukan eksplorasi alam dalam bisnis pertambangan serta perkebunan hingga Ilegal Logging saat Greenpeace membuka datanya.
Kalau menjadi fakta kan wajib diusut semua,ia ga ? pic.twitter.com/cQJIU18kfp— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) November 15, 2021
Diketahui, Husin mencabut laporannya terhadap Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dan Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Indonesia Kiki Taufik karena tidak ingin pemerintah, dianggap anti kritik.
“Iya karena khawatir dipolitisir dan memicu kegaduhan yang lebih besar gara-gara laporan ini, dan dianggap kita-kita ini anti kritik,” ujar Husein di Polda Metro Jaya, Senin (15/11/2021).
Husein berharap dapat menyelesaikan permasalahannya dengan Greenpeace lewat diskusi dalam forum akademis. Dengan begitu, tidak perlu ada pelaporan kepolisian atas kritik yang disampaikan Greenpeace terhadap pidato Jokowi soal deforestasi tersebut.