Ramai Tagar Bubarkan MUI di Twitter, Begini Pro Kontranya

pojokdepok.com -, Twitter regional Indonesia sempat ramai dengan tagar #bubarkanMUI menyusul penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat Ahmad Zain An-Naja oleh Densus 88 Antiteror terkait dugaan terorsisme.

Pengguna akun Twitter yang meramaikan tagar tersebut adalah @Tonga_Nixon. Dia juga mengajak netizen untuk menyuarakan hal serupa.

“Oknum Majelis Ulama Indonesia terlibat terorisme, ingat ya gaess, ‘OKNUM’ Majelis Ulama Indonesia. Ayo bantu Up #BubarkanMUI karena memang sudah saatnya harus dibubarkan,” tulis pengguna akun @Tonga_Nixon dikutip pojokdepok.com –, Kamis (18/11/2021).

Sementara, Ustaz Hilmi Firdausi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah tampak heran dengan beredarnya tagar bubarkan MUI. Dia mengatakan kalau memang MUI terindikasi terorisme buktikan saja secara hukum, bukan dengan menyuarakan bubarkan MUI.

“Kalau memang di MUI ada yang terindikasi terorisme, buktikan saja secara hukum… Bukan dengan menyuarakan bubarkan MUI yang sudah berdiri sejak 1975 & berjasa besar kepada umat dengan fatwa-fatwanya yang menjadi rujukan,” kata Hilmi lewat akun Twitternya.

Di sisi lain, pegiat media sosial Nicho Silalahi mengaku tidak perduli dengan tagar bubarkan MUI.

“Sikap ku tentang MUI. Mau dibubarkan atau tidak ga guna dan ga penting bagiku,” ungkap Nicho dalam cuitannya diakun twitter @Nicho_Silalahi, Kamis (18/11/2021).

Lebih lanjut, Nicho berpesan untuk selalu menjaga ulama-ulama. Terlebih itu, dia mengajak seluruh umat Islam untuk perangi Islamphobia mulai dari sekarang, dengan merawat toleransi tanpa intervensi.

“Pesanku cuma Jaga Ulama Mu Karena Orang Gila Berkeliaran, Luput dari Orang Gila Maka Label Teroris Mengintai. Karena orang gila berkeliaran, luput dari orang gila maka label teroris mengintai,” tandasnya.[]