pojokdepok.com -, Politikus PKS, Tifatul Sembiring meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak asal membunyikan (asbun) pernyataan tentang terduga teroris yang berasal dari beberapa partai politik (Parpol).
Politisi PDI-Perjuangan Ruhut Sitompul mengartikan tanggapan yang keluar dari cuitan Tifatul itu seperti orang yang sudah bingung tidak keruan.
“Sudah mulai kebakaran jenggot nie ye,” singgung Ruhut dikutip dari akun twitternya @ruhutsitompul, Senin (21/2/2022).
baca juga:
Sudah mulai kebakaran jenggot nie ye, Waspada waspada waspadalah dgn Ormas2 dan Parpol2 yg disampaikan BNPT Teroris masuk OrmasParpol MERDEKA????. pic.twitter.com/ZffY79osXw
— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) February 21, 2022
Maka dari itu, Ruhut menyarankan kepada partai politik maupun organisasi massa (ormas) terkait adanya terduga teroris yang mencoba untuk bergabung.
“Waspada waspada waspadalah dengan ormas-ormas dan Parpol-parpol yang disampaikan BNPT teroris masuk Ormas – Parpol. MERDEKA,” serunya.
Sebelumnya Tifatul mengatakan, di Indonesia tidak ada ormas (organisasi massa) Islam yang menjadi anak buahnya Al-Baghdadi.
“Itu oknum atau organisasi?” kata Tifatul dikutip dari akun Twitter-nya @tifsembiring, Minggu (20/2/2022).
Oleh sebab itu, Tifatul mengimbau kepada BNPT untuk tidak sembarangan menyebarluaskan informasi. Sebab, sebelum disebarluaskan ke khalayak, ada sejumlah proses yang harus dilalui termasuk penyaringan informasi.
“Proses informasi: collecting, filtering, validating, Analyzing, classifying, concluding dan seterusnya,” ujar Tifatul.
Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menyebut pola baru teroris menggunakan sistem demokrasi untuk masuk menguasai lembaga secara formal. 1
“Jangankan lembaga negara, jangankan partai. Organisasi ummat yang sangat kita harapkan melahirkan fatwa-fatwa atas kegelisahan umat terhadap persoalan kebangsaan itu juga dimasuki,” kata Irfan dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan, Jumat (18/2/2022).[]

