pojokdepok.com -, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengingatkan bahwa budaya wayang tidak mengajarkan tentang kekerasan, kebencian maupun perundungan.
Pernyataan itu disampaikan kala menanggapi sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot.
“Apakah budaya wayang mengajarkan kekerasan, kebencian, bully, menghajar? Tentu tidak, tapi kenapa yang viral seperti itu,” tegas Anggota Komisi II DPR RI itu dalam akun Twitter-nya @MardaniAliSera, Selasa (22/2/2022).
baca juga:
Mardani pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk fokus dalam penanganan beberapa kasus yang belakangan ini menjadi kontroversi.
“Rame, di saat kasus Wadas yang mengerikan, minyak goreng hilang, tempe tahu sulit, JHT, IKN pusing dan lain-lain. Fokus-fokus,” tegasnya.
Apakah budaya wayang mengajarkan kekerasan, kebencian, bully, menghajar ?
Tentu tidak, tapi knp yg viral seperti itu.
Rame, di saat Kasus Wadas yg mengerikan, Minyak Goreng hilang, Tempe tahu sulit, JHT, IKN pusing. Dll.
Fokus fokus
https://t.co/gUn0D7kfj4— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) February 22, 2022
Dilansir dari detik.com, pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan.
Dalang kenamaan Ki Warseno Slenk mengaku tidak menyebut sosok tertentu dalam pertunjukannya. Terkait kemiripan gambar wayang dengan sosok Khalid Basalamah, Warseno menilai setiap penonton berhak menginterpretasikan pertunjukannya.
“Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja,” kata Warseno dikutip dari detikJateng.[]

