Jakarta, pojokdepok.com – Fenomena beberapa hotel di kawasan wisata Puncak, Bogor-Cianjur Jabar kosong dan tak terurus bahkan diobral di toko online mewarnai 2 tahun pandemi.
Di e-commerce, banyaknya pemilik hotel yang ingin menjual aset hotel-hotel di kawasan Puncak. Meski kawasan ini sudah mulai ramai dalam beberapa waktu terakhir, tapi tidak cukup membantu pengelola hotel bertahan.
Pemerhati Properti Ajib Hamdani mengungkapkan bahwa faktor yang membuat banyak hotel gulung tikar adalah ketidaksiapan pengusaha perhotelan dalam menghadapi persaingan hotel-hotel baru atau hotel lama dengan konsep baru.
Jumlah hotel-hotel di kawasan Puncak bisa jadi sudah tahap jenuh yang ditambah lagi tekanan pandemi yang cukup memukul dari sisi permintaan kamar.
“Ekonomi sedang mengalami pola keseimbangan baru, jadi dengan pola yang baru ini maka muncul pola keseimbangan baru yang membentuk pola baru. Misal sebelum pilihan orang ke hotel konvensional, sekarang lebih banyak orang suka hotel dengan konsep terbuka,” katanya kepada pojokdepok.com, Jumat (11/3/22).
Pilihan masyarakat dalam memilih hotel dengan konsep terbuka merupakan dampak besar dari pandemi Covid-19. Itu berdampak pada peta persaingan hotel-hotel yang sudah ada. Pelaku usaha harus membaca dengan baik fenomena ini untuk bisa menentukan posisi serta ambil bagian dari pertumbuhan ekonomi.
“Karena hotel itu bagian dari leisure, ketika pengusaha bisa men-delivery maka harga bakal menjadi nomor 2. Kan banyak paket wisata, terobosan dalam bidang hotel dan travel,” ujarnya.
Sayang, tidak semua pengusaha hotel yang mampu untuk melakukan langkah tersebut. Buktinya, banyak hotel yang akhirnya dilego ke pasaran. Salah satunya adalah hotel dengan inisial LN yang berada di Jalan Raya Puncak, Cisarua Bogor. Hotel seluas 5.756m2 ini terdiri dari 45 kamar hotel serta 3 ruang rapat.
Di dalamnya tersedia fasilitas lapangan tenis, lapangan bulutangkis, tenis meja, taman bermain, kolam renang, danau untuk memancing luasan 5000 m2.
“Harga jual cepat Rp 47 miliar saja, Lokasinya strategis, 200 meter dari Jl. Raya Puncak, 4 Km ke Taman Safari, dekat Taman Wisata Matahari dan Hotel Grand USSU, serta Cimory Moutain View,” tulis penjual dilansir dari Rumah.com.
Contoh lainnya yaitu hotel A di Cisarua, Bogor. Hotel ini terdiri dari 43 kamar tidur dan 46 kamar mandi, luas tanah 1.964m2 serta luas bangunan 2.488m2. Pemilik melepasnya dengan harga Rp. 20 miliar.
Selebihnya masih banyak hotel-hotel di Puncak yang kondisinya sudah kosong tak terurus. Pantauan di lapangan, penampakan hotel tak terurus bisa terlihat di jalur Puncak-Cipanas, Bogor-Cianjur.
(hoi/hoi)