pojokdepok.com – Pengamat Politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) Hendri Satrio sering kali menggaungkan tanda pagar (tagar) #2024Gantian melalui media sosial pribadinya.
Pria yang akrab disapa Hensat itu mengungkapkan alasan mengapa dirinya kerap kali menyuarakan tagar #2024Gantian. Setidaknya ada tiga alasan yang disampaikannya.
Pertama, tagar #2024Gantian memberi tahu bahwa rakyat menolak Pemilu 2024 ditunda.
baca juga:
“Kenapa perlu gelorakan #2024Gantian? Minimal 3 alasannya, ngasih tau Penguasa bahwa banyak Rakyat Menolak penundaan Pemilu,” kata Hensat sebagaimana dikutip dari akun Twitter-nya @satriohendri, pada Jumat (25/3/2022).
Di samping itu, ia membeberkan beberapa alasan lain. Alasan kedua, tagar #2024Gantian yang mewakili penolakan penundaan Pemilu 2024 juga mencerminkan rakyat masih memiliki akal sehat yang tidak bisa dengan mudah dibohongi.
“Ngasih tau Rakyat yang nolak penundaan Pemilu bahwa mereka gak sendiri, temennya banyak. Alasan ketiga, ngingetin Penguasa Kalo Rakyat tuh pinter-pinter,” jelas Hensat.
Kenapa perlu gelorakan #2024Gantian? Minimal 3 alasannya:
1. Ngasih tau Penguasa bahwa banyak Rakyat Menolak penundaan Pemilu
2. Ngasih tau Rakyat yang nolak penundaan Pemilu bahwa mereka gak sendiri, temennya banyak
3. Ngingetin Penguasa Kalo Rakyat tu pinter-pinter #Hensat— Hendri Satrio (@satriohendri) March 25, 2022
Asal tahu saja, jika melihat situasi politik saat ini di tengah usulan penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden, tak heran banyak yang memprotes bahkan mengeluarkan pendapatnya melalui sosial media mereka.
Beragam cara mulai dari kampanye secara langsung, dialog-dialog antar publik, hingga menyuarakan motif politiknya melalui tagar-tagar di media sosial.
Sebagai informasi, Hensat membantah jika tagar #2024Gantian yang diusungnya untuk menepis wacana yang selama ini bergulir di hadapan publik terkait hal-hal seperti penundaan Pemilu hingga perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Saya menginisiasi #2024Gantian itu sebetulnya tujuannya yang pertama mengingatkan kepada penguasa bahwa ada konstitusi yang harus dipatuhi, ada semangat demokrasi yang harus dijalankan, dan ada pemimpin Indonesia harus diwujudkan melalui pergantian kepemimpinan nasional,” kata Hensat kepada wartawan, Selasa (22/3/2022). []

