Jokowi Top of Mind, Ganjar Ungguli Anies

pojokdepok.com –, Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali terpilih sebagai presiden. Namun, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, kakek Jan Ethes itu masih menduduki peringkat teratas jawaban spontan masyarakat atau top of mind bila pemilihan presiden (pilpres) digelar hari ini.

Survei dilakukan 11-21 Februari 2021. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

baca juga:

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar plus minus 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

“Secara spontan Jokowi paling banyak disebut, 15,9%,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan rilis temuan survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (3/4/2022).

Nama Jokowi disusul oleh Prabowo Subianto di urutan kedua top of mind dengan dipilih oleh 12,3% responden. Kemudian, Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 10,5% responden, dan Anies Baswedan 7,9%.

“Nama lain lebih sedikit. Di bawah 3%. Sementara kebanyakan belum menyebutkan nama 41,7%,” kata Burhanuddin.

Dikatakan, dengan top of mind bertujuan untuk mengetahui mengetahui jawaban responden tanpa diberi pilihan jawaban. Dalam voting behaviour, jika pemilih bisa menjawab tanpa diberi petunjuk apa pun, nama kandidat tersebut sudah ada di memory pemilih.

Meski nama Jokowi tetap memuncaki top of mind pemilih, Burhanuddin menyebut trennya mengalami penurunan. Pada Desember 2021 misalnya, terdapat sebanyak 19,6% masyarakat masih memilih Presiden Jokowi bila pemilihan presiden diadakan sekarang ini.

“Salah satunya mungkin karena isu minyak goreng makin susah,” katanya.[]