pojokdepok.com -, Abah Roudh dari Forum Ulama Indonesia (FUI) berharap aksi mahasiswa berjalan tertib dan jauh dari anarkisme.
Abah Roudh meminta mahasiswa bijak melihat masalah soal menolak 3 periode karena wacana tersebut bukan dari Pemerintah tapi dari sebagian kelompok elite tertentu. Jangan sampai ditunggangi kepentingan politik pemecah belah bangsa.
“Dalam bulan suci Ramadan ini kita sampaikanlah harapan saat demo dengan aman tertib dan damai, jadi jangan sampai korbankan persatuan Bangsa, itu yang terpenting,” kata Abah Roudh kepada media.
baca juga:
Sementara itu Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar meminta mahasiswa mematuhi peraturan kontitusi saat melakukan aksi demonstrasi hari ini Senin (11/4/2022).
Menurut Eka, mematuhi peraturan dan konstitusi sangat penting sebagi generasi muda yang cinta tanah air.
“Demo itu hak konstitusi, tapi harus lahir dari perasaan cinta pada Bangsa Indonesia. Jangan mudah terprovokasi apalagi bisa ditunggangi oknum-oknum yang ingin adanya perpecahan,” ujar Eka dalam keterangan tertulisnya.
Aksi demonstrasi mahasiswa sendiri diketahui terkait sejumlah hal. Salah satunya soal wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut Eka, aksi demonstrasi tidak dilarang oleh undang-undang.
“UU malah melindungi mereka yang menyampaikan aspirasi, berkumpul, berserikat, termasuk aksi demo itu sendiri,” katanya.
Menurut Eka, rakyat Indonesia menginginkan negara ini sejuk, aman dan damai. Karena itu, Eka meminta mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi jangan sampai berujung anarkis, yang mengarah pada disintegrasi bangsa.
“Jangan kita korbankan Indonesia kita karena kemarahan pada saudara sendiri sebangsa sehingga potensi perang saudara. Kepada semua pihak berhentilah terus menyakiti hati rakyat dengan membuat narasi narasi yang menambah kegaduhan,” paparnya.
Eka juga meminta semua pihak tidak lagi mewacanakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebaliknya, Eka mendorong satu sama lain saling tolong menolong dan menekankan persatuan dan kesatuan. Apalagi, rakyat tengah mengalami kesusahan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Saat ini rakyat sudah susah tapi masih terus tersakiti dan dibohongi para pemimpinnya. Saat ini rakyat menjerit karena ekonomi sulit. Pandemi belum berakhir. Harga-harga kebutuhan pokok naik melambung tinggi tapi masih juga ada yang bermain isu tiga periode.
“Mari kita kembali kepada kiblat bangsa yaitu Pancasila dan UUD 45, dan menolak segala hal yang bisa menyebabkan perpecahan bangsa, dan tidak memberi peluang kebangkitan PKI ditanah air,” tegas Eka.
Eka mendorong semua pihak saling menahan diri dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang berpotensi memunculkan polemik dan kegaduhan.
Pemerintah, kata Eka, harus fokus pada tugas utama mensejahterakan rakyat dan membuat rasa aman dan tentram masyarakat.
“Bagi adik-adik mahasiswa yang mau aksi hari ini silahkan beraksi dengan mengedepankan tujuan dan tetap menjaga ketertiban dan keamanan,” pungkas Eka. []

