pojokdepok.com -, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah punya analisa berbeda terkait isu keretakan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekrnoputri.
Menurut Dedi, narasi keretakan hubungan Mega dengan Jokowi yang belakangan ini ramai dalam pemberitaan media sebagai bagian dari propaganda politik untuk memuluskan .
“Kalau membaca detail isunya mengarah pada rekayasa untuk membesarkan salah satu tokoh yang diuntungkan,” ungkap Dedi saat dihubungi pojokdepok.com -, Jumat (10/9/2022).
baca juga:
Menurut Dedi, tersangka utamanya mengarah pada kelompok Ganjar Pranowo. Terbaru, rekayasa dan propaganda muncul dengan penggiringan wacana Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Golkar, PPP dan PAN terbentuk untuk pencapresan Ganjar.
“Sekaligus konflik Puan Ganjar, semuanya mengarah pada propaganda agar seolah-olah Ganjar menjadi bintang utama,” imbuhnya.
Dedi mengatakan, tokoh yang dibesarkan dengan isu semacam ini sangat mungkin tidak miliki kecukupan kapasitas. Apalagi belakangan elit PDIP tidak nyaman dengan manuver politik Ganjar, karena tidak biasa di kalangan kader PDIP tidak loyal terhadap instruksi Megawati.
“Dengan upaya Ganjar lakukan serangkaian promosi politik selama ini, tentu menimbulkan kekecewaan di kalangan elitnya. Bahkan Ganjar bisa saja dianggap sebagai kader yang tidak pandai menghornati ketua umum. Tentu terlihat,” pungkasnya.[]