Jakarta, pojokdepok.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menyebut bahwa Rusia telah melakukan sesuatu yang brutal di Ukraina. Ini merujuk pada serangan Moskow yang mengenai sebuah supermarket dan menewaskan warga sipil.
Dalam keterangannya di sela-sela KTT NATO di Madrid, Stoltenberg meminta seluruh negara yang berada di aliansi itu untuk mendukung Ukraina saat menghadapi serangan gencar dari Rusia.
“Sangat penting bahwa kami siap untuk terus memberikan dukungan karena Ukraina sekarang menghadapi kebrutalan yang belum pernah kami lihat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua,” kata Stoltenberg dikutip AFP, Selasa (28/6/2022).
Sekutu NATO telah menyalurkan miliaran dolar senjata ke Kyiv yang berperang untuk menahan pasukan Kremlin. Bantuan itu termasuk senjata berat dan rudal jarak jauh.
Serangan Rusia ke Ukraina telah mengguncang NATO dan membentuk kembali situasi keamanan di Eropa. Stoltenberg mengatakan aliansi militer pimpinan AS akan mengungkap perombakan terbesar pertahanan dan pencegahannya sejak akhir Perang Dingin.
Salah satu langkah yang diambil adalah rencana untuk menyiagakan hingga 300 ribu pasukannya di front Timur dekat Rusia. Stoltenberg menyebut serangan Rusia ke negara tetangganya itu merupakan ancaman langsung bagi aliansi itu.
“KTT NATO kami di Madrid minggu ini akan transformatif dengan banyak keputusan penting, termasuk tentang Konsep Strategis baru untuk realitas keamanan baru,” katanya.
“Kami akan mengubah Pasukan Respons NATO dan meningkatkan jumlah pasukan kesiapan tinggi kami menjadi lebih dari 300.000,” tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri meluncurkan serangan ke Ukraina 24 Februari lalu. Serangan ini diluncurkan saat Kyiv sedang berusaha untuk bergabung dalam aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.
Sementara itu, melihat serangan ini, Negara-negara Baltik anggota aliansi itu seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia merasa bahwa Rusia bisa saja menyerang mereka. Khusus Lithuania, negara itu sedang bersitegang terkait pelarangan perlintasan kereta Rusia yang ingin melaju ke wilayah enklave milik Moskow di Laut Baltik, Kaliningrad.
Tak hanya negara Baltik itu, ancaman serangan Rusia ini juga disuarakan oleh dua negara kandidat anggota NATO, Finlandia dan Swedia. Menurut dua negara Skandinavia itu, serangan Moskow ke Ukraina bisa menjadi ancaman bahwa suatu saat Negeri Beruang Putih bisa melakukan serangan militer ke wilayah mereka.
Artikel Selanjutnya
Ngeri! Ini Update Terbaru AS Soal Ketegangan Ukraina
(luc/luc)