pojokdepok.com – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menekankan terkait pentingnya penguatan kolaborasi lintas sektor dalam penanganan stunting. Semua itu dimaksudkan agar upaya pengentasan stunting dapat optimal.
“Saya harapkan kolaborasi terus dilakukan, karena urusan stunting harus terintegrasi baik dengan masyarakat, media, akademisi, pebisnis, alim ulama bahkan TNI-Polri,” ucapnya usai membuka acara Rembuk Stunting Tahun 2023 dengan tema Optimalisasi Pangan Lokal dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Bumi Wiyata, Selasa (04/07/23).
Bang Imam, sapaannya, mengungkapkan, dukungan penanganan stunting dari berbagai pihak sangat baik selama ini. Salah satunya dukungan Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok, Letkol Infanteri (Inf.), Totok Prio Kismanto.
“Keren banget sih semuanya bisa turun menangani stunting, Dandim Depok juga membantu kami untuk menjadi orang tua asuh untuk anak yang stunting,” katanya.
Dikatakannya, di Kota Depok terdapat kurang lebih 3.576 anak stunting. Kendati begitu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen. Angka ini lebih rendah dibanding target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Dengan rembuk stunting kita memastikan pelaksanaan rencana kegiatan semua dapat dilakukan bersama-sama, sehingga dapat terintegrasi. Saya optimis bisa menekan stunting di Kota Depok dengan kolaborasi ini,” katanya.
Dirinya menambahkan, Kota Depok menjadi salah satu daerah percontohan dalam menangani stunting di Indonesia. Keberhasilan tersebut menjadikan Kota Sejuta Maulid ini diusulkan sebagai lokasi pembelajaran bagi wilayah atau negara lain yang ingin belajar terkait penanganan stunting.
“Mudah-mudahan Kota Depok bisa melaksanakan itu dan menjadi percontohan bagi kota bahkan negara lainnya,” tutupnya. (JD 03/ED 01/EUD 04)