Bukan Mimpi, Korsel Lacak Penderita Covid Pakai Deteksi Wajah

Jakarta, pojokdepok.com – Korea Selatan (Korsel) sedang mempersiapkan diri untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah atau face recognition dalam melacak pasien Covid-19. Nantinya program itu akan dimulai pada Januari 2022.

Mengutip Al Jazeera, proyek pengenalan wajah itu didanai langsung secara nasional. Dalam penerapan perdananya teknologi ini akan digunakan di salah satu kota pada penyangga Seoul, Bucheon.

“Terkadang butuh berjam-jam untuk menganalisis satu [sepotong] rekaman CCTV. Menggunakan teknologi pengenalan visual akan memungkinkan analisis itu dalam sekejap,” ujar walikota Bucheon, Jang Deog-cheon.

Meski terbilang dapat mempercepat proses pelacakan, penggunaan teknologi ini masih memerlukan sejumlah besar penyelidik. Pasalnya data yang dihasilkan teknologi ini masih perlu dianalisa secara manual untuk menguak kasus potensial virus corona.

Sementara itu sejumlah ketakutan mulai timbul. Pihak oposisi di Parlemen Korsel mengatakan bahwa ini berpotensi membuat pemerintah untuk mengeksploitasi lebih dalam data-data yang bersifat personal milik warga Korsel.

“Rencana pemerintah untuk menjadi metode ini dengan dalih Covid adalah ide neo-totaliter,” kata Park Dae-chul, seorang legislator dari oposisi utama People Power Party, kepada Reuters.

“Benar-benar salah untuk memantau dan mengontrol publik melalui CCTV menggunakan uang pembayar pajak dan tanpa persetujuan dari publik.”

Pejabat Bucheon mengatakan tidak ada masalah privasi. Mereka mengatakan bahwa sistem itu hanya akan melacak suspek yang dikonfirmasi berdasarkan Undang-Undang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.

“Pelacak kontak tetap berpegang pada aturan itu sehingga tidak ada risiko tumpahan data atau pelanggaran privasi,” ujarnya.

Korsel sendiri saat ini sedang mengalami lonjakan besar kasus Covid-19. Negeri Ginseng itu masih mencatatkan infeksi harian di atas 5.500 kasus. Secara total, negara itu telah mencatatkan 523 ribu kasus Covid-19 yang diiringi 4.293 kematian sejak virus itu masuk.

[Gambas:Video CNBC]

(tps/tps)