Demi Cegah Learning Loss, Pemerintah Pantau PTM Terbatas

Jakarta, pojokdepok.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menegaskan sebanyak 2,8% laporan klaster Covid-19 di satuan pendidikan adalah sejak awal pandemi di 2020, bukan temuan satu bulan terakhir.

Kondisi ini dinilai menjadi peringatan bagi semua pihak untuk segera memperkuat penegakan disiplin protokol kesehatan baik di sekolah, asrama, maupun di rumah, demi menjaga jalannya pendidikan anak-anak.

“Perlu dipahami bahwa 97% lebih sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas berhasil menjalankan dengan aman dan tidak ditemukan kasus positif ataupun terjadi klaster,” ungkap Johnny, Kamis (23/9/2021).

Dia pun meminta pihak penyelenggara pendidikan untuk tidak panik menyikapi kemunculan klaster penularan.

“Pemerintah terus memantau jalannya PTM terbatas agar sekolah aman dan selamat tanpa adanya penyebaran virus Covid-19. PTM terbatas dipastikan akan selalu mengedepankan aspek kesehatan yang selaras dengan upaya penanganan pandemi,” ujar Johnny.

Dia menegaskan disiplin ketat protokol kesehatan, baik di sekolah, asrama, maupun di rumah jadi kunci utama jalannya PTM yang aman dan sehat. Adapun salah satu hasil evaluasi adalah pentingnya semua pihak untuk berdisiplin protokol kesehatan.

“Untuk itu, pemerintah pusat bersama pemda, serta pemangku kepentingan terkait terus menerus melakukan sosialisasi protokol kesehatan ke sekolah dan orang tua,” ujarnya.

Berdasarkan data Kemendikbud Ristek per 19 September 2021, baru 42% satuan pendidikan yang berada di wilayah pemberlakukan PPKM level 1, 2, dan 3 yang menyelenggarakan PTM terbatas. Johnny menjelaskan PTM terbatas merupakan kebijakan gas dan rem di pendidikan yang keberlangsungannya dibutuhkan untuk menyelamatkan anak-anak dari learning loss.

Sesuai amanat Presiden RI, PTM terbatas perlu didorong pelaksanaannya. Karenanya, pemerintah bersama sekolah, insan pendidikan, dan orang tua akan selalu menjaga kondusivitas pelaksanaan PTM terbatas pemerintah juga memahami kondisi setiap sekolah dan wilayah di Indonesia sangat beragam sehingga tidak mungkin disamaratakan.

Untuk itu dia menegaskan sekolah perlu tetap melayani murid dengan memberikan opsi PTM terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Anak-anak bisa tetap belajar dari rumah jika orang tua belum yakin dan belum memberikan izin untuk mengikuti PTM terbatas,” ujarnya.

Johnny menekankan bahwa tidak ada paksaan bagi orang tua. Selain itu, protokol terkait risiko klaster sekolah ini juga sudah jelas dan ketat diatur di dalam SKB Empat Menteri. Disebutkan bahwa pemerintah daerah dapat menutup sekolah, menghentikan PTM terbatas, melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)