Disiplin Investasi, BSI Anjurkan Produk Ini

Jakarta, pojokdepok.com – SVP Wealth Management BSI, Asri Natanegeri mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Untuk itu masyarakatpun diharapkan bisa mengambil momentum ini, mengingat kondisi ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi terbaik.

“Lakukan segera apalagi milenial saat ini sudah melek investasi, tinggal pilih saja. Namun jangan mudah tergoda danwisedalam belanja. Namun kalau hal itu dirasa sulit makan investasi rutin agar disipilin,” jelas Asri dalam pojokdepok.com Investment Expo 2023, Jumat (15/9/2023).

Namun, sebelum memulai investasi lanjut Asri, ada baiknya calon investor mengetahui dahulu profil risiko masing-masing. Misalnya untuk yang konservatif bisa pilih emas atau sukuk pemerintah. Sedangkan untuk investasi jangka pendek bisa memilih reksa dana, serta beberapa pilihan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan profil risiko apapun, namun jelas-jelas ada keterbatasan waktu, reksa dana bisa menjadi pilihan, opsi lain emas,” tegas Asri.

Di sisi lain, Asri juga mengingatkan soal pentingnya pengetahuan dalam berinvestasi. Dia mengatakan hal ini penting dilakukan demi menjaga risiko dan return yang konsisten. Asri juga mengungkapkan bahwa hal lain yang utama dalam berinvetasi adalah behavior.

Behavior ini penting karena aspek emosional ini harus ditata,” pungkas Asri.

Untuk diketahui, produk jasa keuangan syariah saat ini terus berkembang dan semakin bervariasi. Tidak sebatas simpanan dan pembiayaan syariah, melainkan juga ada investasi dan wealth management berbasis syariah.

Berbeda dengan yang konvensional, wealth management perspektif syariah dikelola berdasarkan hukum-hukum atau keyakinan Islam, dengan basis Alquran dan hadis. Bahkan instrumen investasi berbasis syariah, khususnya sukuk, kini mulai dianggap sangat relevan dikaitkan dengan investasi hijau.

Seperti diketahui, produk jasa keuangan syariah telah tumbuh pesat di Indonesia. Hal ini didukung dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yang tercatat telah mencapai 237 juta jiwa. Melihat potensi itu, pemerintah pun berkomitmen mendorong Indonesia menjadi pemimpin ekonomi syariah di dunia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Portofolio Merah! Perlu Cut Loss Atau Tidak?

(dpu/dpu)