Elit Politik Depok Kecam Intimidasi kepada Kader PKS saat Bagikan Flyer: Tindak Tegas Pelaku

Tangkapan layar video viral intimidasi kepada kader PKS. (Istimewa)
Tangkapan layar video viral intimidasi kepada kader PKS. (Istimewa)

Pojokdepok.com – Insiden pengusiran kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat kampanye door-to-door untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono (IBH) dan Ririn Farabi di Pekapuran, Tapos, menuai sorotan publik.

Tindakan pengusiran oleh oknum warga kepada kaum ibu ini dinilai sangat memprihatinkan di tengah ajakan masif melaksanakan kampanye damai.

Elit politik di Kota Depok mengecam keras insiden tersebut. Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Depok, Dindin Saprudin, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. “Orang yang tidak punya etika, tidak punya rasa hormat, arogan, dan berani melakukan intimidasi terhadap perempuan. Saat ini sedang kita telusuri. Saya minta pihak Bawaslu Kota Depok bertindak tegas terhadap pelaku pengusiran tersebut,” ujar Dindin, Sabtu (9/11).

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Depok dari daerah pemilihan Cilodong-Tapos sekaligus kader PKS, Ade Firmansyah, juga menyesalkan kejadian ini dan menegaskan bahwa tindakan seperti ini dapat menciderai iklim demokrasi yang damai. “Lanjutkan kampanye dengan menyosialisasikan program IBH-Ririn dengan santun, jangan terbawa emosi. Kita percayakan aparat hukum yang menangani masalah tersebut,” kata Ade.

Sebagai informasi, viral di media sosial adanya video intimidasi yang menimpa dua kelompok kader perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat melakukan kampanye door-to-door. Berdasarkan video tersebut intimidasi itu dilakukan di wilayah Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. Dalam video tersebut, seorang pria tampak melontarkan kata-kata kasar dan bernada kebencian kepada para kader PKS.

Video yang beredar luas di media sosial ini menunjukkan lelaki itu menyampaikan kekesalannya dengan ujaran keras.

“Disini ga ada aspirasi PKS, disini adanya aspirasi PAN pendukungnya 02 (Paslon Supian Suri-Chandra Rahmansyah),” ujar pria tersebut dalam video yang menjadi viral.

Tindakan intimidasi verbal ini mengundang perhatian luas, mengingat kampanye Pilkada diharapkan dapat berjalan aman dan damai tanpa adanya kekerasan, baik verbal maupun fisik. Insiden ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak yang mengharapkan proses demokrasi di Kota Depok dapat berlangsung kondusif dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi yang santun.(*)