pojokdepok.com -, Aktivis dakwah Hilmi Firdausi mengaku ada pihak yang menyebutnya sebagai ustaz cabul dan dianggap mendukung kekerasan seksual.
Hilmi menduga bahwa cap ‘ustaz cabul’ merupakan imbas kritik yang disampaikannya. Sebelumnya, dia menggaungkan tagar cabut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 atau #CabutPermendikbudristekNo30.
“Masa gara-gara menyuarakan #CabutPermendikbudristekNo30, langsung disebut ustadz cabul, pro kekerasan seksual dan lain-lain,” tulis Hilmi dalam akun twitternya @Hilmi28, Jumat (12/11/2021).
Hilmi menyatakan bahwa bukan dirinya saja yang menolak Permendikbudristek 30/2021). Dia menyebut Muhammadiyah, MUI, PKS juga menyuarakan hal yang sama.
“Padahal yang menyuarakan adalah orang-orang sholih dan alim,sedangkan mereka yang mendukung, cek aja sendiri,” singgungnya.
Hilmi menegaskan jika apa yang dilakukannya adalah perjuangan untuk menjaga moral anak bangsa, tanpa mengabaikan norma agama.
“Demi Allah, yang kami lakukan ini untuk menjaga moral anak bangsa dengan tidak mengabaikan norma agama,” pungkasnya.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menerbitkan Permendikbudristek mengenai pencegahan kekerasan seksual di lingkup perguruan tinggi.
Nadiem mengatakan penerbitan aturan ini bisa mewujudkan institusi pendidikan yang aman bagi para siswa. Kasus kekerasan seksual kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Tidak jarang, korban berbenturan dengan relasi kuasa saat ingin melaporkan kasusnya.
Selain itu dia mengungkapkan, penerbitan Permendikbud ini juga merupakan bukti bahwa ia sudah berusaha menciptakan ruang aman bagi siswa di institusi pendidikan di masa mendatang. Terutama bagi putrinya yang saat ini masih balita.
“Saya punya tiga orang putri, yang paling tua umurnya masih 4 tahun. Saya selalu punya bayangan dalam 10 tahun lagi mereka akan nanya saya, ‘Bapak (sudah) ngapain untuk melindungi kita (dari ancaman kekerasan seksual) waktu jadi menteri’,” ujarnya dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Rabu (10/11/2021).[]