Jakarta, pojokdepok.com – Timbulnya Virus Corona Varian Omicron di Afrika Selatan (Afsel) telah membuat dunia mengambil langkah-langkah baru pengetatan protokol Covid-19. Hal itu lantaran varian yang sebenarnya muncul di Botswana itu diduga memiliki kemampuan untuk menghindari kekuatan vaksin.
Terbaru, Norwegia mulai kembali memberlakukan pengetatan penggunaan masker di transportasi umum dan tempat publik lainnya. Kebijakan ini langsung disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jonas Gahr Stoere, Selasa (30/11/2021).
“Warga Norwegia harus mengenakan masker di transportasi umum dan tempat ramai lainnya di tengah lonjakan infeksi virus corona,” ujarnya dikutip AFP.
Tak hanya di Norwegia, langkah-langkah pemberlakukan penggunaan masker juga diberlakukan di Inggris dan di beberapa Amerika Serikat (AS). Di Inggris, pemberlakukan masker diwajibkan mulai Selasa di transportasi dan di toko-toko, bank dan juga salon. Hingga saat ini, Inggris telah melaporkan 11 kasus Varian Omicron
“Langkah-langkah yang berlaku hari ini proporsional dan bertanggung jawab, dan akan memberi kita waktu dalam menghadapi varian baru ini,” kata PM Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan.
“Langkah hari ini tidak hanya akan membantu kita memperlambat penyebaran varian, tetapi juga akan membantu kita melindungi satu sama lain dan keuntungan yang kita semua telah bekerja keras untuk itu.”
Sementara itu, di AS, Kota New York juga mulai menyarankan keras warganya untuk menggunakan masker di tempat-tempat umum. Walikota Bill De Blasio menyebut ini merupakan langkah pencegahan meskipun belum dilaporkan kasus Omicron di Negeri Paman Sam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat infeksi Omicron . Dalam sebuah sesi pers, Senin, (29/11/2021), badan PBB itu menyebut saat ini sangat penting untuk mulai melakukan tindakan pencegahan.
“Hingga saat ini, tidak ada kematian terkait dengan Omicron yang dilaporkan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai potensi Omicron untuk lolos dari perlindungan terhadap kekebalan yang disebabkan oleh vaksin dan infeksi sebelumnya,” ujar lembaga itu.
WHO juga sampai saat ini telah menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VOC) pada Jumat lalu. Ilmuwan dunia juga dilaporkan masih meneliti varian Covid-19 yang memiliki 32 mutasi protein lonjakan itu.
(tps/tps)