Jakarta, pojokdepok.com – Tidak hanya menginvasi Ukraina, nyatanya Rusia juga melakukan penggalian permata di kota Kyiv. Kyiv sendiri memang menjadi salah satu tempat di Ukraina di mana banyak permata bermukim di bawahnya.
Kyiv juga menjadi kota yang sudah berusia lebih dari 1.500 tahun, dan pernah ramai dengan 2,8 juta orang, serta menjadi rumah bagi harta karun internasional yang tak tergantikan, termasuk landmark arsitektur dan monumen budaya.
Penggalian yang dilakukan Rusia dinilai beberapa pihak menjadi strategi Rusia untuk melakukan scorched-earth policy atau kebijakan bumi hangus, yakni strategi militer yang bertujuan untuk menghancurkan segala sesuatu yang mungkin berguna bagi musuh.
Aset apa pun yang dapat digunakan oleh musuh dapat menjadi sasaran, yang biasanya mencakup senjata yang jelas, kendaraan pengangkut, tempat komunikasi, dan sumber daya industri.
“Jika Putin menyamakan Kyiv dengan cara dia meratakan Kharkiv dan kota-kota lain, ada banyak hal yang akan hilang selamanya,” kata Olenka Z. Pevny, seorang profesor Studi Slavonik dan Ukraina di Universitas Cambridge, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (26/3/2022).
Sebelumnya, Rusia juga pernah melakukan hal ini pada 1999 lalu di ibukota Chechnya, Grozny. Berikut ini adalah beberapa daftar situs bersejarah yang berbahaya dan dapat dihancurkan Rusia.
Katedral St. Sophia: Dibangun pada abad ke-11, katedral ini memiliki kubah emas yang berkilau dan terletak di pusat kota Kyiv.
Katedral dan Biara Kubah Emas St. Michael: Gereja ini, pertama kali dibangun pada tahun 1108, memainkan peran utama dalam Revolusi Martabat, juga dikenal sebagai Revolusi Maidan dan menyediakan tempat berlindung yang aman bagi mereka yang terluka dalam kekerasan tersebut.
Biara Gua: Situs Warisan Dunia UNESCO ini memiliki gereja bawah tanah, dan merupakan rumah bagi peninggalan para santo yang berasal dari abad ke-10.
Istana Kepresidenan: Istana Mariinsky bergaya Barok yang megah adalah rumah seremonial Presiden Ukraina dan terletak di dekat Parlemen.
(vap/vap)
