pojokdepok.com- Ketua Pemuda Pancasila Kota Depok, Trisno NKP menegaskan, bahwa pihaknya tidak ada kaitan sama sekali dengan temuan sejumlah paket sembako yang dikubur di lahan kosong dekat gudang JNE, wilayah Kecamatan Sukmajaya.
“Jadi begini, terlepas dari kasus yang sedang viral yaitu masalah penimbunan sembako yang berada di Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Depok, Pemuda Pancasila tidak masuk dan tidak ikut campur,” katanya Rabu, 3 Agustus 2022.
Pada kesempatan ini. Ia juga menegaskan, bahwa Rudi Samin, pria yang mengaku sebagai pemilik lahan dan penemu kuburan sembako tersebut bukanlah Ketua Pemuda Pancasila Depok.
“Hari ini saya mendapat info yang kesekian kalinya di media bahwa Rudi Samin mengaku sebagai Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Depok, itu tidak benar,” ujarnya.
Trisno juga menyampaikan, bahwa atas dasar musyawarah cabang ke-enam Pemuda Pancasila Depok yang dilaksanakan pada 29 Juli 2019, telah dilakukan secara resmi dan sah bahwa yang menjadi kandidat saat itu adalah dua orang.
“Pertama saya, dan yang kedua Bapak HM Rudi Samin. Nah setelah melalui proses penghitungan atau voting ternyata saya memenangkan dalam musyawarah cabang itu,” ungkapnya.
“Saya mengungguli sembilan kecamatan. Jadi itu jelas ya, kalau hari ini Bapak Rudi Samin mengakui sebagai Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Depok tidak benar dan itu adalah hoax,” sambungnya.
Ia pun menyarankan, jika Rudi Samin ingin menjadi Ketua Pemuda Pancasila Depok, silahkan mengikuti mekanisme yang berlaku.
“Nanti masa periode saya akan habis pada tanggal 19 September 2023. Masa bakti saya habis, jadi silahkan kalau memang keinginan dan mau menjadi Ketua Majelis,” ujarnya.
“Silahkan, saya terbuka siapa saja yang ingin mencalonkan menjadi kandidat Ketua Pemuda Pancasila Depok, kami open,” sambungnya.
“Jadi sekali lagi saya menyampaikan bahwa tidak benar kalau Bapak Rudi Samin mengaku sebagai Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Depok,” timpalnya lagi.
Lebih lanjut Trisno tak menampik, memang benar Rudi Samin sempat memimpin organsasi ini, yaitu pada periode 2013 sampai dengan 2019.
Namun setelah itu ia kalah meski telah melayangkan gugatan hingga ketingkat Mahkamah Agung.
“Semua ada buktinya, silahkan teman-teman media lihat ini surat putusan pengadilan,” tutupnya.(jer)