/

Idris Jadi Khatib, Salat Idul adha Di Masjid Jami Nurul Islam Kelurahan Tugu

pojokdepok.com- Wali Kota Depok, Mohammad Idris melaksanakan salat Iduladha 1443 H/2022 M di Masjid Jami Nurul Islam, Jalan H. Icang RT 001, RW 02 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Minggu (10/07/2022). Pada kesempatan itu, dirinya juga bertindak sebagai khatib.

Saat menyampaikan khutbah, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, umat Islam baik yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci maupun mereka yang berada di negeri masing-masing di Hari Raya Iduladha sama-sama mengumandangkan takbir. Itu, menurut Idris, sebagai bukti yang konkret atau jelas bahwa umat Islam mempersembahkan ketundukan dan ketaatan hanya kepada Allah SWT dengan mengangungkan asma-Nya.

“Mengumandangkan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, sebagai bukti yang konkret, yang jelas bahwa kita hamba-hamba Allah SWT mempersembahkan ketundukan kita ketaatan kita hanya kepada Allah SWT dengan mengangungkan asma-Nya,” tutur Idris.

Lebih lanjut, ujarnya, Iduladha disamping sebagai Id atau Hari Raya Iduladha umat Islam sedunia, juga merupakan momentum untuk meningkatkan rasa empati dan kepedulian kepada sesama. Sekaligus Iduladha merupakan sebuah konsep kehidupan untuk keselamatan umat manusia di dunia maupun akhirat.

“Dari mana kita bisa memahami konsep Iduladha menjadi sebuah keselamatan di dunia akherat? Mari kita simak sejenak firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah Ayat 197, Al-Hajju ashhurum ma’-luumaat. Haji adalah pada bulan-bulan yang telah dimaklumi.Singkat jelas Allah SWT mengatakan itu. Bulan-bulan yang dimaksudnya dalam ayat ini adalah bulan Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijjah, dimana bulan ini disebut sebagai bulan haji,” jelas Idris.

“Sebelum bulan Syawal ada namanya bulan Ramadan, dan setelah bulan Dzulhijjah disusul dengan sebuah bulan yang dinamakan Muharram. Jadi susunannya adalah

Ramadan, Syawal, Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram,” katanya.

Dikatakan Idris, pada bulan Dzulkaidah dan Dzulhijjah, jemaah haji sudah bertekad dengan perjuangan dan pengorbanan untuk melaksanakan haji. Menunaikan panggilan Allah SWT dengan satu kalimat yang serentak diucapkan oleh mereka Labbaik Allahumma Labbaik.

“Dan hamba-hamba Allah SWT yang tidak menunaikan ibadah haji dianjurkan untuk menghidupkan sunnah-sunnah Baginda Rasulullah SAW berpuasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dilanjutkan salat dengan memperbanyak takbir sampai tanggal 13 Dzulhijjah di sini merupakan sebuah sikap tunduk kita patuh kita kepada Allah SWT,” paparnya.

Selanjutnya, tutur Idris, pada bulan  yang dinamakan bulan bernama Muharram yang dinamakan perpindahan tahun hijriah. Menjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu peristiwa hijrah. Perpindah dari hal-hal yang negatif kepada hal yang positif, hijrah dari hal-hal yang tidak baik menjadi hal yang baik, hijrah adalah meningkat dari hal yang baik menjadi hal yang lebih baik.

“Kesimpulannya, Iduladha disebut sebagai Idul Kurban yang disimbolkan pada salat kita pada saat ini (Salat Id). Kemudian akan dilakukan ibadah sembelih kurban yang sudah diberikan petunjuk oleh Baginda Rasulullah SAW. Kenapa? karena Allah SWT sudah banyak memberikan kenikmatan pada kita. Nikmat sehat kepada kita, nikmat iman dan Islam kepada kita,” papar Idris.(jer)