Pojokdepok.com – Dalam debat kedua Pilkada Depok, pasangan sebelah selalu menyebut kelompok dan menutup ruang. Padahal, semua bantuan dan fasilitas yang sudah disediakan Pemkot Depok untuk semua warga Depok.
Dari dasar itu, Calon Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan dengan tegas, tidak ada kelompok. Malah sebelah mertuanya dapat bantuan bimbingan rohani (Bimroh). “Padahal mertuanya dapat bimroh,” ungkap Imam usai debat pilkada Kamis (14/11).
Menurut Imam Budi Hartono, selama ini masyarakat tidak mengetahui makanya dibuka. Karena mereka menggaungkan kelompok. Menggaungkan kelompok, ternyata mertuanya ada di dalamnya dapet bimroh.
“Jangan kan kelompok lawannya aja kita kasih jabatan Sekda kan gitu. Ini kan sesuatu yang sebenarnya kita gak mau ngomong, tapi karena sudah kali-kali bicara seperti itu sampai di debat, ya terpaksa kita harus buka ke depan. Nanti ada buka-bukaan yang lain,” tegas Imam Budi Hartono.
“Makanya kita enaknya sih santuy aja gitu. Ayo kita ungkapkan program-program juga ide-ide kita agar masyarakat melihat bahwa yang dibutuhkan adalah program. Bukan sesuatu yang menjelekan bagi satu sama lainnya. Karena ini terungkap juga bahwa apa yang disampaikan gak benar,” tambah Imam Budi Hartono.(*)