Pojokdepok.com — Minangkabau Culinary Heritage Festival (MCHF) 2025 kembali digelar di Pesona Square. Kali ini, gelaran tahunan itu dilakukan dengan skala yang lebih besar dan durasi lebih panjang.
Memasuki tahun keempat penyelenggaraan, festival kuliner khas Minang ini berlangsung selama 12 hari dan berbarengan dengan perayaan ulang tahun ke-7 Pesona Square, sekaligus mengusung misi sosial penggalangan dana bagi korban bencana di Sumatra.
Marcom Manager Pesona Square, Jala Seskananto atau Alan, mengatakan perbedaan paling mencolok tahun ini terletak pada durasi dan kelengkapan tenant yang dihadirkan.
“Minangkabau Culinary Heritage Festival 2025 ini sudah perhelatan yang keempat tahun ini. Jadi setiap tahun kita ada bikin begini. Cuma yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya, bahwa untuk yang tahun ini dia 12 hari. Jadi lebih panjang dan lebih lama. Untuk tenant-tenant nya pun lebih lengkap,” ujarnya.
Festival ini menghadirkan sekitar 39 hingga 40 tenant, dengan sebagian di antaranya datang langsung dari Sumatra Barat.
“Ada beberapa memang yang langsung berangkat dari Padang sendiri, dari Minang sendiri, tenant-tenantnya kayak gitu,” kata Alan.
Dia menyebut, sekitar lima hingga enam tenant berasal langsung dari Minang, menyajikan kuliner otentik seperti nasi kapau, sate Padang, hingga aneka kue tradisional. Bahkan, pengunjung juga dapat menemukan menu khas yang jarang dijumpai.
“Di salah satu nasi kapau itu ada itiak apa gitu, kalau nggak salah. Itiak Lado Ijo atau apa gitu, itu memang asli dari sana,” ungkapnya.
Selain kuliner, kemeriahan festival juga diperkuat dengan rangkaian hiburan yang dikemas khusus bertepatan dengan anniversary Pesona Square ke-7.
“Karena ini juga bersamaan, kita kolaborasi dengan Pesona Square di anniversary kita, Pesona Square yang ketujuh. Jadi untuk pengisi acaranya juga heboh-heboh, gongnya itu nanti di tanggal 13 itu ada Fauzana, dan juga ada Aldi Taher, ada trio kpk juga di situ,” jelas Alan.
Tak hanya menjadi ajang wisata kuliner dan hiburan, MCHF 2025 juga memuat kepedulian sosial. Pesona Square bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Minang (IKM) Depok untuk menggalang donasi bagi korban bencana di Sumatra Barat.
“Pasti, kebetulan kita bekerja sama juga dengan Ikatan Keluarga Minang yang di Depok. Itu akan ada acara di tanggal 20 Desember, itu dalam rangka penggalangan dana juga untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Sumatera Barat,” ujarnya.
Alan menegaskan sebagian keuntungan dari festival ini akan disalurkan untuk bantuan kemanusiaan. “Sebagian akan disalurkan ke mereka-mereka saudara-saudara kita,” katanya.
Dari sisi kunjungan, antusiasme masyarakat Depok terus menunjukkan tren positif.
“Untuk trafficnya sendiri itu dari tahun ke tahun itu selalu meningkat ya. Kalau tahun lalu itu sekitar 45.000 total 4 hari,” ungkap Alan.
Dengan durasi yang diperpanjang menjadi 12 hari, panitia menargetkan lonjakan signifikan jumlah pengunjung.
“Target ini pasti karena ini 12 hari kita akan kali 2, sekitar hampir 100.000 lah,” pungkasnya.
Perpanjangan waktu penyelenggaraan, menurut Alan, merupakan respons atas tingginya minat masyarakat.
“Dari DM-DM yang masuk juga ke sosial media kita, terus dari penyelenggaranya juga, karena animo dari masyarakat di Depok ini dari tahun-tahun sebelumnya itu banyak banget dan mereka sangat amat menunggu acara ini terjadi kembali. Jadi kita panjangin 12 hari.”

