pojokdepok.com -, Juru Bicara Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Dimas Prakoso Akbar menilai posisi Prabowo Subianto yang menempati posisi pertama pilihan kaum milenial versi lembaga survei Indopol tidak merepresentasikan pilihan kaum milenial pada Pemilu 2024.
Dimas mengatakan, Prabowo berada di posisi puncak calon presiden (capres) pilihan milenial versi lembaga survei karena sudah lebih dikenal luas masyarakat. Sebab, Prabowo sudah beberapa kali mengikuti kontestasi Pilpres. Atas dasar ini, dia menduga Prabowo hanya pilihan spontan saat ditanya surveior.
“Tapi kenapa dia (Prabowo) menempati peringkat satu di survei Indopol. Karena pemilih milenial ini mereka masih berdasarkan noice. Bahwa pak Prabowo sudah dikenal,” katanya dalam acara webinar bertajuk “Arah Politik Milenial di Pemilu 2024” yang diselenggarakan Ruang Demokrasi, Minggu (19/12/2021).
Dia mengatakan, Prabowo adalah tokoh politik yang tertutup dari akses publik, terutama di media sosial. Prabowo dianggap tidak pernah membuka interaksi dengan publik di media sosial.
“Dia (Prabowo) tidak pernah berinteraksi dengan publik di akun media sosialnya, jarang sekali presconfrence di kantornya, tapi dia masih menempati peringkat satu karena mungkin masih terdampak atau coctail efect dari pilpres kemarin (2019) atau pilpres-pilpres sebelumnya dan juga di surat suara kemaren pak Prabowo, fotonya, namanya sudah tersebar di lebih dari 800 ribu TPS di Indonesia. Dan dilihat langsung oleh mata kepala pemilih kita, termasuk milenial,” katanya.
Karena itu, dia tak yakin Prabowo bakal benar-benar menjadi pilihan milenial. Prabowo, kata dia, dipilih oleh respondens survei hanya karena suara-suara sesaat, bukan menjadi pilihan ril di Pemilu 2024.
“Jadi wajar pak Prabowo masih di peringkat atas, tapi berdasarkan noice. Saya berkeyakinan hanya noice aja. Sehingga saat ditanya petugas survei, mereka sebut aja pak Prabowo. Mereka nyari simple aja,” katanya.
Dia meyakini, para kaum milenial itu belum sampai pada tahap membaca atau menelusuri gagasan dan tawaran Prabowo Subianto untuk Indonesia pasca Jokowi.
“Mereka (milenial) belum membaca, belum menelusuri gagasan apa, ide apa yang ditawarkan pak Prabowo di 2024 nanti,” katanya.[]

