pojokdepok.com -, Politikus PKS, Tifatul Sembiring menanggapi pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal keberadaan terduga teroris di sejumlah Ormas Islam, partai, hingga lembaga negara merupakan buntut perubahan strategi organisasi teror.
Menurut Tifatul, di Indonesia tidak ada ormas (organisasi massa) Islam yang menjadi anak buahnya Al-Baghdadi.
“Itu oknum atau organisasi?” kata Tifatul dikutip dari akun Twitter-nya @tifsembiring, Minggu (20/2/2022).
baca juga:
Oleh sebab itu, Tifatul mengimbau kepada BNPT untuk tidak sembarangan menyebarluaskan informasi. Sebab, sebelum disebarluaskan ke khalayak, ada sejumlah proses yang harus dilalui termasuk penyaringan informasi.
“Proses informasi: collecting, filtering, validating, Analyzing, classifying, concluding dan seterusnya,” ujar Tifatul.
“Jangan asal pungut, dibunyikan. Itu asbun namanya,” pungkasnya.
Itu oknum atau oraganisasi? Setahu sy di Indonesia, nggak ada ormas Islam yg jadi anak buahnya Al-Baghdadi. Proses informasi: collecting, filtering, validating, Analyzing, classifying, concluding dst. Jangan asal pungut, dibunyikan. Itu asbun namanya…???? https://t.co/dKUggsNfRm
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) February 20, 2022
Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris. Sebagian dari mereka merupakan anggota partai seperti Partai Dakwah dan Partai Ummat. Selain itu, mereka juga tercatat sebagai anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menyebut pola baru teroris menggunakan sistem demokrasi untuk masuk menguasai lembaga secara formal.

