Kualitas Gambar TV Digital Lebih Buruk dari Analog, Kok Bisa?

Jakarta, pojokdepok.com – Pemerintah mulai menghentikan siaran TV analog secara bertahap sejak bulan lalu. Nantinya, akan digantikan dengan siaran TV digital.

Namun, ternyata terdapat beberapa keluhan terkait siaran TV digital. Masyarakat mengatakan kualitas siaran digital masih kalah dengan siaran analog.

Kok bisa?

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebelumnya menyebutkan, hal ini bisa saja disebabkan oleh Set Top Box (STB). Sebab, sebab dalam penyiarannya tv analog menggunakan stasiun pemancar yang makin dekat maka sinyal makin kuat dan jika menjauh akan melemah.

Berbeda dengan penyiaran televisi digital yang terus menyampaikan gambar dan suara dengan jernih sampai pada titik dimana signal tidak dapat diterima lagi. Namun dengan syarat harus menggunakan STB.

Infografis, Cara Cek Sinyal Siaran TV DigitalFoto: Infografis/ Cara Cek Sinyal Siaran TV Digital / Edward Ricardo
Infografis, Cara Cek Sinyal Siaran TV Digital

STB merupakan perangkat untuk menerima siaran digital yang dapat dihubungkan ke televisi. Sejauh ini terdapat 44,6 juta pesawat TV analog di tanah air.

Menurut Johnny, dengan beralihnya siaran ke digital maka bisa memberikan penghematan dan penggunaan pita frekuensi 700 MHz. Hasil efisiensi itu bisa digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler.

“Implementasi sistem penyiaran digital akan menghasilkan efisiensi spektrum radio pada pita frekuensi 700 MHz atau umumnya dikenal sebagai digital dividend. Kita semua telah ketahui yang saat ini (pita frekuensi 700 MHz) seluruhnya digunakan hanya untuk siaran televisi analog,” ujar nya pada Juni lalu.

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi UGM Rahayu dalam keterangannya menyebutkan bahwa jika ditemukan gambar yang kurang baik saat menggunakan siaran digital maka sebaiknya periksa STB nya.

“Ini bisa jadi terkait kualitas STB, pemasangan STB tidak sempurna atau faktor lain,” jelasnya.

Sebagai informasi, Kominfo menargetkan migrasi tv analog ke digital akan rampung pada 2 November 2022. Program ini dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama ditargetkan rampung 17 Agustus 2022.

[Gambas:Video CNBC]

(dce/dce)