Jakarta, pojokdepok.com – Founding Partner AC Ventures, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan bahwa investasi hijau bakal menjadi investasi yang menguntungkan di masa depan. Pandu juga yakin akan ada orang-orang kaya baru yang sukses dari investasi tersebut.
“Saya rasa the next decacorn dan unicorn serta the next billionaire akan hadir dari sini (investasi hijau). Semua orang saat ini ngomongin net zero, green eco, dan lain-lain. Jadi, kenapa kita gak ikut melihatnya juga?” ujar Pandu dalam pojokdepok.com Investment Expo 2023, (14/9).
Secara definisi, sebuah investasi disebut hijau karena fokus pentingnya ditujukan pada aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik. Tujuan dari adanya investasi hijau ini bukan semata mencari keuntungan namun juga untuk menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi.
Investasi ini juga tergolong sebagai impact investing atau investasi berdampak, karena selain memberikan manfaat keuntungan bagi investor, ada keuntungan pula yang didapat oleh lingkungan sekitar dan masyarakat.
Pandu pun menghimbau agar kita juga mulai melirik saham-saham perusahaan yang mendukung green economy.
Selain saham, sejatinya masih ada beberapa instrumen investasi hijau yang bisa Anda pilih. Berikut ulasannya.
Obligasi & sukuk
Green bond dan green sukuk juga menjadi istilah yang belakangan ini sering terdengar di telinga kita. Sejatinya, dua instrumen itu adalah instrumen berbasis utang yang salah satunya dibentuk sesuai prinsip syariah.
Tujuan emiten menerbitkan surat utang ini umumnya adalah untuk memitigasi adanya perubahan iklim, pengurangan emisi gas rumah kaca, atau membiayai proyek-proyek hijau lainnya yang berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati.
Jika Anda memang mencari instrumen investasi hijau yang bisa memberikan pendapatan pasif secara rutin, maka dua instrumen ini adalah pilihan yang tepat.
Reksa dana & ETF
Jika Anda lebih menyukai investasi berbentuk portofolio yang dikelola oleh profesional, maka reksa dana hijau atau exchange trade fund (ETF) adalah solusinya.
Terdapat kurang lebih 19 reksa dana dan ETF yang hijau yang bisa Anda pilih. Beberapa di antaranya berbasis ESG dan ada juga yang berbasis SRI KEHATI.
Jika Anda lebih menyukai portofolio yang bisa ditransaksikan di harga real time dan ditradingkan, maka ETF adalah pilihannya. Namun jika Anda lebih suka menerapkan strategi investasi pasif, maka reksa dana bisa Anda pilih.
(aak/aak)