pojokdepok.com -, Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin ikut menyorot upaya Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas yang berupaya merekrut penyanyi dangdut Saiful Jamil untuk menjadi kadernya.
Ujang mengaku tidak heran dengan fenomena artis masuk ke dunia politik dan bergabung dengan partai tertentu. Partai Pandai bukan satu-satunya yang merekrut artis. Namun, Partai Pandai yang belum memiliki pengalaman di dunia politik.
“Semua partai kan menarik artis juga. Banyak, lah, Partai Golkar ada artisnya, PDI-P ada artisnya, Partai Nasdem ada artisnya. Semua lah ya. Termasuk Partai Pandai, tapi Pandai kan belum teruji. Belum ikut pemilu juga,” tutur Ujang ketika dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Ujang menilai upaya Partai Pandai merekrut Saipul hanya untuk mencari sensasi. “Kalau melihat itu (ajakan Partai Pandai kepada Saiful Jamil) saya merasa bagian dari strategi sensasi pemberitaan saja. Selama ini kan nggak ada yang tahu Partai Pandai,” kata Ujang.
Ia menambahkan bahwa kontroversi yang dibawa Saipul dapat digunakan Partai Pandai untuk menaikkan pemberitaan.
“Dengan sosok Saipul Jamil yang kontroversi itu. Walaupun kontroversinya agak negatif, tapi dalam konteks pemberitaan kan naik,” pungkas Direktur Indonesia Political Review itu.
Sebelummya, Farhat Abbas mengumumkan Saipul bakal bergabung ke Partai Pandai. Pengumuman tersebut diungkapkan Farhat di akun Instagram pribadinya, @farhatabbasofficial.
Farhat mengungkap alasan mempertimbangkan Saipul yang belum lama bebas dari penjara untuk bergabung ke dalam partainya. Menurutnya, setiap orang berhak menerima pengampunan atas kesalahannya. Karena ini, Farhat mengulurkan tangan kepada Saipul untuk bergabung ke Partai Pandai.
“Selama kita masih berdiri, cobalah untuk ulurkan tangan kepada orang-orang yang sedang jatuh,” tulis Farhat Abbas sebagai keterangan Instagram, Senin (25/10/2021).
Untuk diketahui, Farhat Abbas mendirikan Partai Pandai pada Agustus 2021 “Saya sebagai ketua umum, sekjen kita ini dokter Lois. Ibu Elza Syarief wakil ketua umum. Bendahara umumnya Bu Megi. Kita karena menyangkut partai perwakilan daerah, itu wakil ketua umum sebanyak jumlah provinsi. Masing-masing provinsi mengutus satu wakil ketua umum,” kata Farhat kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).[]