PDIP Mestinya Mendorong Inisiasi Hak Angket Persoalan Minyak Goreng

pojokdepok.com -, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menyorot komentar Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri ihwal masalah kelangkaan minyak goreng yang menuai kritikan.

Mestinya, kata Bawono, PDI-Perjuangan perlu meminta penjelasan lengkap kepada  Kementerian Perdagangan (Kemendag RI) melalui anggota Komisi VI DPR RI fraksi PDIP atas soal permasalahan ini.

“Apa disampaikan oleh Ibu Mega tidak sesuai sekali dengan apa selama ini dicitrakan oleh PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik,” ungkap Bawano kepada pojokdepok.com –, Minggu (20/3/2022).

baca juga:

Menurutnya, minyak goreng merupakan komoditi penting bagi masyarakat karena tidak sedikit dari mereka memiliki usaha kuliner sehingga sangat membutuhkan minyak goreng. Dia menyebutnya seperti tukang gorengan misalkan.

Selain itu, lanjut Bawono, bisa juga dengan melakukan inisiasi hak angket atas persoalan ini sebagai bentuk dari peran pengawasan DPR RI terhadap sebuah kebijakan pemerintah.

“Peran-peran itulah harus dilakukan oleh PDI Perjuangan sebagai partai terbesar di DPR RI dalam merespons permasalah ini,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pernyataan Megawati Soekarnoputri, yang mempertanyakan apakah ibu-ibu di Indonesia hanya mengetahui cara memasak dengan menggoreng, menjadi viral. 

Megawati heran menyaksikan ibu-ibu yang berebut saat mengantre membeli minyak goreng di tengah kelangkaan. Megawati berpandangan, ada banyak cara memasak selain menggoreng.

“Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?” ujar Megawati dalam webinar ‘Mencegah Stunting untuk Generasi Emas’, Kamis (17/3/2022).

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tetap akan menjadi partai yang memihak rakyat kecil. Karena itulah, katanya, Megawati selalu berpesan kepada kadernya di legislatif untuk terus mengawasi kerja pemerintah agar melakukan kebijakan prorakyat.

“PDI Perjuangan merupakan partai wong cilik yang berkomitmen terhadap bekerjanya ekonomi rakyat dan bagaimana negara hadir dalam seluruh kebijakan prorakyat. Karena itulah seluruh kepala daerah dan anggota legislatif serta struktur partai diperintahkan untuk membantu rakyat dan bergotong royong mengatasi persoalan tersebut,” katanya.

“Demikian juga, terkait beras misalnya, sejak dua tahun lalu, Ibu Megawati meminta Partai memelopori gerakan menanam tanaman pendamping beras yang dilakukan oleh struktural Partai, eksekutif dan legislatif Partai. Tanaman tersebut mencakup sagu, ketela, umbi-umbian, jagung, pisang, talas, porang, sukun dan lain-lain,” imbuhnya.[]