pojokdepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjadi pemateri sharing session pengisian instrumen Kota Sehat tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan itu, Pemkot Depok menjelaskan terkait tatanan pertama yakni Kehidupan Sehat Mandiri.
“Rencana kegiatan tim pembina Kota Sehat di antaranya rapat kerja dan koordinasi dilakukan empat kali setahun. Kemudian pembinaan tatanan yang kita lakukan dua kali setahun,” ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, kepada pojokdepok.com, di sela-sela acara tersebut secara virtual, Senin (17/04/23).
“Lalu, desk tatanan dilakukan dua kali setahun dan pertemuan monev yang kita adakan dua kali dalam setahun,” sambungnya.
Mary mengatakan, Kota Depok telah meraih penghargaan kota Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan tahun 2022 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Hal ini sebagai syarat penilaian Swasti Saba Wistara.
“Saat ini skor verifikasi Kota Depok Sehat tahun 2023 berdasarkan hasil desk dan self assessment adalah 96,79 persen,” ungkapnya.
Terdapat enam upaya yang dilakukan untuk optimalisasi capaian tatanan 1 kota sehat. Yakni melakukan pertemuan rapat koordinasi (rakor), identifikasi rakor, susun rencana kerja, membangun tim efektif, monev berkala dan inovasi.
“Kota Sehat Wistara melalui indikator tatanan 1 diwujudkan atas kuatnya dukungan regulasi dan kelembagaan pemerintah daerah, optimalisasi pemenuhan sumber daya, kolaborasi pentahelix serta inovasi sebagai langkah percepatan,” ungkapnya.
“Monitoring evaluasi melalui tim pembina kota sehat dan kerjasama dengan forum baik itu di tingkat Kota Depok, kecamatan maupun kelurahan serta stakeholder lainnya,” tutupnya. (JD 12/ED 01/EUD 04)