Pendapatan Tidak Setimpal, Politisi PAN Desak Kemensetneg Evaluasi Pihak Ketiga Pengelola Aset Negara

pojokdepok.com -, Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus berharap Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengevaluasi kinerja pihak ketiga atau Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola aset negara.

Guspardi mengatakan bahwa Kemensetneg dapat mengubah perjanjian yang menguntungkan negara kepada pihak ketiga dalam pengelolaan aset negara.

“Sehingga penerimaan dari pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan dan hasilnya dapat dinikmati untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujar Guspardi dalam rapat kerja Komisi II bersama Mensekneg, Mensekab, KSP dan Kepala BPIP di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2022).

baca juga:

Legislator asal Sumatera Barat itu mengungkapkan, aset negara di bawah Mensegneg yang dikelola BLU di antaranya, kawasan Gelora Bung Karno, kawasan Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dll. Dia menilai aset yang dikelola Mensegneg sangat strategis, namun pendapatannya baru mencapai Rp368,3 miliar.

“Penerimaan negara dirasakan belum setimpal dengan nilai aset yang dimiliki,” ungkapnya.

Meski begitu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengapresiasi Kemensesneg karena mendapat predikat sangat baik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam realisasi anggaran belanja tahun anggaran 2021. Salah satu indikator dari predikat sangat baik yang diberikan Kemenkeu RI karena capaian realisasi belanja Mensekneg pada anggaran tahun 2021 sekitar Rp2,243 triliun atau 96,90 persen.

“Capaian belanja ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya sebesar 91,82 persen. Sehingga Kementerian Sekretaris Negara dinilai oleh Kementerian Keuangan sebagai kementerian yang berhasil meraih target maksimal kinerja sasaran strategis anggaran tahun 2021 dengan skor 94,48 poin,” katanya.

Masih kata Guspardi, walaupun pencapaiannya sebesar Rp368,330 miliar atau 93,48 persen, namun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) belum optimal. “Di mana diinformasikan bahwa badan pengelola lebih sejahtera atau dengan kata lain lebih mendapatkan keuntungan dibandingkan dengan negara,” pungkasnya.[]