Jakarta, pojokdepok.com – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Jumat (18/3/2022), setelah pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines jatuh dengan 132 orang jadi korban, termasuk 123 penumpang dan 9 awak pesawat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 115 poin (-0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 122 poin (-0,35%) ke 34.632,92dan Nasdaq turun 49,16 poin (-0,35%) ke 13.844,68. Namun, S&P 500 masih tumbuh 4,92 poin (+0,11%) ke 4.468,04.
“Kami masih belum yakin bahwa dasar telah tercapai, menyusul perkiraan kami bahwa situasi geopolitik masih sangat fluid, inflasi seharusnya masih akan panas, dan outlook melemah,” tutur analis Wolfe Research Chris Senyek dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Saham Boeing anjlok sekitar 5% setelah Boeing 737 milik China Eastern Airlines anjlok. Di sisi lain, saham teknologi terkoreksi setelah imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun naik 0,09 persen poin ke 2,2%. Saham Microsoft anjlok 1% dan Meta (induk usaha Facebook) drop 3%.
Di sisi lain, saham sektor energi menguat mengikuti kenaikan harga minyak mentah dunia di mana harga minyak acuan internasional jenis Brent melesat 6% melampaui US$ 110 per barel, setelah Uni Eropa menyusul langkah AS mengembargo minyak Rusia.
Pekan lalu, Wall Street mengalami pekan terbaik sejak November 2020 berkat saham berbasis pertumbuhan. Secara mingguan, indeks S&P 500 melonjak 6,1% dan indeks Dow Jones berhasil naik 5,5%. Hal yang serupa terjadi pada indeks Nasdaq yang melesat 8,1% selama sepekan.
Indeks S&P 500 memulihkan hampir setengah dari koreksi pekan sebelumnya, setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2018 dan mensinyalkan akan menaikkan suku bunga acuannya enam kali pada tahun ini.
Investor juga masih memantau perang Rusia dan Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan jika diskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin gagal, maka akan ada potensi pecah perang dunia ketiga.
Pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu beberapa kali untuk pembicaraan damai, tetapi gagal mencapai konsesi utama. Ukraina telah menolak ultimatum untuk menyerahkan kota Mariupol kepada pasukan Rusia.
Selain itu, investor juga masih mengevaluasi terhadap melonjaknya kasus Covid di wilayah Eropa yang disebabkan oleh varian Omicron. Agenda ekonomi pada pekan ini relatif sepi, tapi beberapa perusahaan akan melaporkan kinerja keuangannya, seperti Nike dan Tencent Music dijadwalkan akan merilis neraca keuangan hari ini.
TIM RISET pojokdepok.com
(ags/ags)