Puan atau Ganjar, Siapa Capres Pilihan Pemilih PDIP?

pojokdepok.com – – Ganjar Pranowo dan Puan Maharani digadang-gadang maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada pemilihan presiden 2024. Lantas, siapakah yang diingingkan pemilih banteng moncong putih maju menjadi capres?

Hasil survei kolaboratif  Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menunjukkan, mayoritas pemilih PDIP pada pemilu lalu lebih memilih Ganjar dibanding Puan yang notabene adalah putri Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri sebagai capres.

Survei dilakukan pada 12 November – 4 Desember 2021. Pengambilan sampel survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling, melibatkan 1.600 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi.

Responden telah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah dan diambil di tiap provinsi secara proporsional berdasarkan data jumlah penduduk pada Pilpres 2019.  Tingkat kepercayaan survei 95 persen dan margin of error 2,5 persen.

“Responden yang terafiliasi dengan atau yang sudah memilih PDIP di pemilu sebelumnya, 51 persen memberikan suaranya kepada Ganjar Pranowo. Sementara, Puan Maharani hanya didukung sebesar 4 persen,” kata Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting, Rio Prayogo dalam rilis survei secara daring, Senin (27/12/2021).

Rio mengatakan pemilih PDIP lebih memilih Ganjar jadi capres karena bisa mengamankan kepentingan PDIP di Pilpres dibandingkan Puan. Berdasarkan survei yang dilakukan dalam periode yang sama, Ganjar memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilias sebesar 25,5 persen, sementara Puan 1,1 persen.

Bahkan elektabilitas Ganjar paling tinggi dari capres dari luar PDIP, misalnya Prabowo dengan 22,9 persen, Anies Baswedan 12,4 persen, lalu Sandiaga Salahuddin Uno dengan 9,4 persen.

Sementara elektabilitas Puan jauh di bawah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 5,2 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,9 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,6 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 1,4 persen.

Bagaimana dengan Tri Rismaharini yang namanya juga digadang-gadang sebagai capres dari PDIP? Meskipun elektabilitas Risma sedikit lebih moncer dari Puan, namun Puan lebih dipilih untuk diusung sebagai capres oleh PDIP. Hasil survei menunjukkan pemilih PDIP lebih menginginkan Puan jadi capres, bukan Risma. 

“Hanya 2 persen responden yang terafiliasi dengan PDIP memberikan suaranya kepada Risma,” imbuh Rio.

Rio mengungkap, Ganjar tak hanya unggul dalam survei berdasarkan suara parpol dari Puan, namun juga dalam survei berdasarkan wilayah, terutama provinsi-provinsi yang merupakan basis suara PDIP.

Daerah tersebut meliputi, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tiga provinsi ini menjadi lumbung suara bagi Ganjar dengan total 47 persen, sementara Puan hanya memperoleh 1 persen.

Lebih lanjut Rio mengungkapkan, Ganjar sangat kuat di Jateng dan DIY. Bahkan, menurutnya, Ganjar mengungguli Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa dalam hasil survei regional di Jawa Timur.

“Jadi Jateng, DIY itu adalah basis tradisional PDIP. Jokowi juga sangat kuat kemarin di situ, itu kemudian Ganjar bisa memantapkan dirinya di sana sampai ke 47 persen,” demikian kata Rio Prayogo.[]