pojokdepok.com -, Pengamat komunikasi politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal capres yang hanya bermodal paras ganteng seolah menyindir Ganjar Pranowo.
Dedi menilai sindiran itu menjadi momentum penting bagi Puan. Sebab, kontestasi ini akan mendorong para loyalis Puan untuk maju.
“Akan mendorong loyalis Puan untuk termotivasi mendukung, setidaknya di internal PDIP,” kata Dedi saat dihubungi AKURAT.CO, Sabtu (30/4/2022).
baca juga:
Menurut Dedi, Puan cukup selektif memilih diksi ganteng, sehingga jelas ditujukan ke siapa. Namun, Puan perlu menunjukkan dirinya sebagai antitesa Ganjar dengan bukan menjadi capres medsos.
“Benar itu memang ciri politisi yang hanya menjual rupa dan kesenangan, bukan ide, gagasan dan kapasitas. Tetapi, Puan perlu menegaskan jika dirinya adalah antitesa tokoh yang ia maksud, atau antitesa Ganjar,” teranganya.
Di sisi lain, Dedi mengaku tidak melihat pernyataan Puan masuk dalam kategori figur Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Karena ia belum pernah menjabat posisi jabatan publik atau politik,” katanya.
Sementara jika dihitung kepemimpinan AHY di Demokrat, maka yang terjadi sebaliknya, lanjut Dedi, dalam survei opini publik AHY terbukti berhasil tingkatkan elektabilitas.
“Cukup signifikan melewati kisruh dengan Moeldoko. Secara politik AHY sudah bekerja dengan baik,” tutupnya.[]