pojokdepok.com -, Relawan Jokowi di Pilpres 2019 yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) memberikan pesan kepada menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang berniat maju di Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Almisbat Piryadi Kartodihardjo menyarankan menteri yang ingin nyapres sebaiknya mengundurkan diri.
“Sebagai relawan yang sudah menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menggalang dukungan di akar rumput dari hampir satu dekade lalu, Almisbat sangat menyayangkan hal tersebut (menteri ingin nyapres),” kata Piryadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
Piryadi khawatir menteri yang ‘kebelet’ nyapres akan kehilangan fokus saat melaksanakan tugas dari Presiden Jokowi.
“Para menteri yang maju dalam Pilpres 2024 mendatang sangat mungkin kehilangan fokus dalam melaksanakan kebijakan presiden. Lebih dari itu, dikawatirkan pula menteri-menteri tersebut terseret dalam politik praktis yang rawan conflict of interest,” imbuhnya.
Piryadi menyatakan, tidak tertutup kemungiinan jika antar menteri akan saling menjegal bila sama-sama ingin maju dalam Pilpres 2024. “Kinerja kabinet Jokowi akan terkena imbasnya,” katanya.
Atas dasar ini, menurut Piryadi, ada baiknya bila menteri-menteri yang ingin maju dalam Pilpres 2024 mendatang segera mengundurkan diri. Menurutnya, dengan mundurnya para menteri yang maju sebagai capres akan membuat visi Presiden Jokowi untuk Indonesia Maju, bisa terlaksana.
“Selain itu, pengunduran diri tersebut juga dirasa penting bagi menteri-menteri yang bersangkutan, agar dapat lebih fokus dalam pencalonannya,” tandasnya.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Harian Kompas yang dirilis pada 18 Oktober 2020 memunculkan beberapa tokoh Tanah Air dari berbagai latar belakang termasuk menteri, masuk dalam bursa Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketujuh tokoh tersebut yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Kemudian Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Survei lain seperti Politika Research and Consulting (PRC) juga menyebut nama menteri pertahanan, Prabowo Subianto pada posisi teratas. “Ada 21 nama disodorkan kita bacakan nama namanya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mendominasi, dengan suara di atas 10 persen,” kata peneliti PRC, Rio Prayogo, Senin (15/11/2021).[]