Rencana Besar BNI Bawa UMKM Go Global dan Transisi Energi

Jakarta, pojokdepok.com – Transisi energi menjadi salah satu topik yang menjadi fokus pembahasan pada forum G20. Selain itu, peran Indonesia sebagai Presidensi G20 pun dinilai bisa membuat produk dalam negeri, terutama UMKM, agar semakin dikenal dan menembus pasar global.

Dalam pelaksanaannya, transisi energi dan peningkatan ekspor UMKM bukan hanya membutuhkan peran pemerintah, melainkan juga dari perbankan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi salah satu perusahaan yang fokus pada kedua hal ini.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan dua strateginya dalam menyambut forum G20 baik untuk transisi energi dan UMKM. Pertama, transisi yang dilakukan bukan sekedar energi baru terbarukan (EBT) melainkan perubahan bisnis yang ramah lingkungan,

“Melakukan perubahan-perubahan untuk menuju suatu bisnis yang ramah lingkungan sesuai dengan ESG, kami coba transisinya agar bisa menjadi best practice dunia,” kata Royke dalam pojokdepok.com Economic Outlook, Selasa (22/3/2022).

Kedua, perusahaan juga berpartisipasi pada pembiayaan UMKM melalui akuisisi bank yang dilakukan, untuk mendukung transformasi digital. Hasilnya, akan hadir digital bank yang dihadirkan BNI khusus untuk UMKM.

“Layanan konvensional cost-nya terlalu mahal, kami juga mau bangun bank digital dengan biaya operasi serendah mungkin, sehingga bisa menjangkau masyarakat luas. Sehingga UMKM kita bisa terangkat lagi,” kata dia.

Selain itu, Royke menilai UMKM berorientasi ekspor mulai bangkit di masa pemulihan ekonomi ini. Melalui BNI Xpora, perusahaan memaksimalkan peran diaspora Indonesia dan membawa UMKM menembus pasar global.

“Kami coba di beberapa kota ini lumayan berhasil, dan dikoneksikan dengan diaspora. Hadi diaspora yang sedang kami garap supaya ini menjadi platform yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lebih cepat,” ujar Royke.

Selain itu, kolaborasi yang bisa memudahkan eksportir juga dilakukan oleh BNI, misalnya saja dengan Bea Cukai. BNI Xpora juga menjadi tempat bagi mendapatkan informasi dan akses menembus pasar global.

“Kami memperlebarnya sehingga akan menjadi ekosistem yang efisien buat para pelaku di sana dan akan memudahkan semua pihak,” kata dia.

Saat ini tercatat ada 8 juta diaspora dan 4 juta imigran asal Indonesia. Potensi ini menurut Royke potensial digarap. Apalagi BNI memiliki jaringan kuat di luar negeri.

“Jadi nanti segala transaksi akan ke remiten, payment, mereka bisa melakukan. Nanti mereka bisa beli rumah di kampung halaman bisa lewat platfrom ini,” pungkas Royke.

[Gambas:Video CNBC]

(rah/rah)