Sambut Penilaian Kota Sehat di 2023, Pemkot Depok Fokus Penyelesaian ODF

Tim pembina Kota Sehat yang dipimpin Bappeda Kota Depok menggelar Forum Gabungan Tematik Perangkat Daerah (PD) tentang akselerasi penyelenggaraan Kota Sehat, di Aula Sapa Saba, Gedung baleka 1, Jumat (04/02/22). (Foto: dok.kominfodepok).

Pojok Depok – Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok,Jawa Barat menggelar Forum Gabungan Tematik Perangkat Daerah  guna menyelaraskan program bersama guna mencapai tujuan Depok Kota Sehat. Kota Depok berencana ikut dalam penilaian Kota Sehat pada tahun 2023 mendatang.

Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, dalam forum ini seluruh perangkat daerah yang terlibat fokus menyelesaikan permasalahan wilayah yang belum berstatus Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sebab, imbuhnya, selain harus memenuhi tujuh tatanan indikator, capaian 100 persen ODF juga menjadi persyaratan utama.

“Kita (Pemerintah Kota Depok) harus optimis agar tahun depan bisa ikut penilaian Kota Sehat predikat Swasti Saba Wistara seperti 2019 lalu,” jelasnya kepada Pojok Depok, saat ditemui di Aula Sapa Saba Gedung Dibaleka I, Jumat (04/02/22).

Dadang mengungkapkan, agar dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan penguatan sinergitas lintas program dan lintas sektor. Mulai dari tim pembina, tim teknis, forum kota, kecamatan, dan kelompok kerja (pokja) sehat.

“Langkah-langkah yang dapat diambil adalah penguatan data dan informasi, koordinasi dan kovergensi tim-forum, penguatan monitoring dan evaluasi terintegrasi, branding upaya penyelenggaraan Kota Sehat oleh seluruh lintas program dan sektor, serta komitmen dukungan dari berbagai lintas program dan sektor,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Marry Liziawati menyatakan, ada tujuh tatanan dalam penilaian kota sehat. Di antaranya, pemukiman sarana dan prasarana sehat, tertib lalu lintas dan pelayanan trasnportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan kehidupan sosial sehat.

Marry mengatakan, sampai 2021 sudah 41 kelurahan yang berstatus ODF, artinya masih ada 22 kelurahan yang belum memiliki jamban sehat (ODF). Oleh sebab itu, pada tahun ini tim pembina dan teknis Kota Sehat akan menggesa target tersebut.

“Semua komitmen untuk mengikuti Swasti Saba Wistara, dan untuk mengintervensi terpenuhinya pembuatan septictank dari berbagai sektor pembiayaan. Mulai dari dana kelurahan, perangkat daerah, sampai CSR,” tambahnya. (jer)