Sedih! Baru 2% Vaksin Covid-19 Dunia yang Diberikan ke Afrika

Jakarta, pojokdepok.com – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hanya ada 2% dari total sekitar 5,7 miliar dosis vaksin Covid-19 yang diberikan kepada Afrika. Fenomena ini membuat ketidakadilan vaksin terlihat dengan jelas.

“Itu bukan karena negara-negara Afrika tidak memiliki kapasitas atau pengalaman untuk meluncurkan vaksin COVID-19. Itu karena mereka telah ditinggalkan oleh seluruh dunia,” kata Tedros, dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).

Dilansir dari China Daily, hanya dua negara di Afrika yang telah mencapai target 40% vaksinasi, menjadi jumlah terendah di kawasan mana pun. Ini juga jauh dari tujuan WHO untuk vaksinasi setidaknya 40% dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini dan 70% pada pertengahan tahun depan.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika John Nkengasong, yang menghadiri konferensi pers, mengatakan kurang dari 3,5% orang Afrika telah divaksinasi, jauh di bawah target resmi 60%.

“Ini membuat orang berisiko tinggi terkena penyakit dan kematian, terpapar virus mematikan yang banyak orang lain di seluruh dunia menikmati perlindungan,” kata Tedros.

“Semakin lama ketidaksetaraan vaksin berlanjut, semakin banyak virus akan terus beredar dan berubah, semakin lama gangguan sosial dan ekonomi akan berlanjut, dan semakin tinggi kemungkinan akan muncul lebih banyak varian yang membuat vaksin kurang efektif,” lanjutnya.

Tahun lalu, WHO dan mitranya meluncurkan COVAX, inisiatif global untuk memastikan akses yang adil dan merata ke vaksin Covid-19. Hingga saat ini, mereka telah mengirimkan lebih dari 260 juta dosis vaksin ke 141 negara.

Namun, COVAX juga menghadapi beberapa tantangan yang dipicu oleh produsen yang memprioritaskan kesepakatan bilateral, termasuk banyak negara berpenghasilan tinggi yang mengambil sebagian besar pasokan vaksin global.

WHO, Uni Afrika dan COVAX telah meminta produsen vaksin untuk memprioritaskan program COVAX. Mereka juga mendesak negara-negara untuk memenuhi janji pembagian dosis dan memfasilitasi pembagian teknologi vaksin dan kekayaan intelektual.

sumber berita

(hoi/hoi)