Jakarta, CNBC Indonesia – Surat Al Maidah ayat 48 adalah ayat yang membuktikan bahwa Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk untuk menyelesaikan berbagai perkara yang terjadi dalam hidup muslim.
Di dalam ayat tersebut juga terkandung isi bahwa Allah telah menuangkan segala hal yang benar dan tidak dalam Al Quran sebagai petunjuk hidup muslim.
Sementara surat Al Maidah sendiri merupakan surat kelima dalam Al Quran.
Jumlah surat Al Maidah Ada Berapa?
Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah.
Mengapa Surat Al Maidah Termasuk Golongan Surat Madaniyah?
Surat ini masuk dalam golongan surat Madaniyah, yaitu surat dengan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Secara keseluruhan ada 27 surat yang masuk golongan Madaniyah seperti surat Al Maidah. Beberapa di antaranya, yaitu surat Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa, Al Anfal, At Taubah, Al Hajj, hingga surat An Nashr.
Al Maidah Membahas Tentang Apa?
Surat Al Maidah dinamakan demikian karena memuat kisah para pengikut setia Nabi Isa. Mereka meminta kepada Nabi Isa agar Allah memberikan Al Maidah yang berarti hidangan makanan dari langit.
Surat ini juga dikenal dengan sebutan Al Uqud yang berarti perjanjian karena pada ayat awal Surat Al Maidah berisi tentang Allah yang menyuruh umat-Nya untuk memenuhi janji terhadap Allah maupun kepada sesama.
Selain itu, surat Al Maidah juga dikenal dengan istilah Al Munqidz yang berarti menyelamatkan karena pada ayat akhir surat tersebut berisi tentang kesaksian Nabi Isa terhadap pengikutnya.
Surat Al Maidah Ayat 48
Khusus untuk Surat Al Maidah ayat 48, berikut tulisan Arab, latin, dan terjemahan.
وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Wa anzalna ilaikal-kitaba bil-haqqi musaddiqal lima baina yadaihi minal-kitabi wa muhaiminan ‘alaihi fahkum bainahum bima anzalallahu wa la tattabi’ ahwa’ahum ‘amma ja’aka minal-haqq, likullin ja’alna mingkum syir’ataw wa min-haja, walau sya’allahu laja’alakum ummataw wahidataw wa lakil liyabluwakum fi ma atakum fastabiqul-khairat, ilallahi marji’ukum jami’an fa yunabbi’ukum bima kuntum fihi takhtalifun.
Artinya: Kami telah menurunkan kitab suci (Al Quran) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya).
Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja).
Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.
Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48
Dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU), surat Al Maidah ayat 48 memiliki tafsir sebagai berikut.
Surat Al Maidah ayat 48 menerangkan bahwa Allah menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad. Al Quran adalah kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran dan mencakup kebenaran dari kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya, yaitu Kitab Taurat kepada Nabi Musa dan Kitab Injil kepada Nabi Isa.
Dalam ayat tersebut, Allah juga menekankan bahwa Al Quran adalah kitab suci yang menjamin syariat yang murni dan kitab yang berlaku sejak diturunkan sampai hari kemudian.
Oleh karena itu, petunjuk dari Al Quran dapat dijadikan acuan untuk memutus perkara manusia sesuai dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah sebagaimana termuat dalam Al Quran.
Setiap muslim wajib mengikuti petunjuk yang tertuang dalam Al Quran untuk membersihkan diri dan menyucikan batin, meski jalan yang ditempuh masing-masing umat dapat berbeda.
Namun, tetap berdasarkan landasan agama seperti yang tertuang dalam Al Quran mengenai hal-hal yang halal dan haram hukumnya.
Dengan petunjuk yang telah diberikan, Allah ingin muslim melakukan banyak kebaikan dalam hidup. Bahkan, saling memperbanyak kebaikan itu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Terakhir, ayat dalam surat tersebut juga mengisahkan tentang akhir kehidupan setiap muslim yang akan kembali kepada Allah dan Allah akan memberitahu segala tentang hal-hal yang selama ini umat perselisihkan di dunia.
Itulah penjelasan mengenai surat Al Maidah ayat 48 dalam bahasa Arab, Latin, terjemahan, dan tafsirnya.
Artikel Selanjutnya
10 Keutamaan Bulan Ramadan, Apa Saja?
(miq/miq)