Jakarta, pojokdepok.com – Gelaran olahraga American Football, National Football League (NFL), baru-baru ini memecahkan rekor sponsorship baru. Pada musim ini, gelaran itu dilaporkan mendapatkan biaya kemitraan hingga US$ 1,8 miliar atau setara hampir Rp 26 triliun.
Mengutip laporan CNBC International, perusahaan konsultan kemitraan olahraga IEG menyebut bahwa angka fantastis ini didapatkan dari beberapa kemitraan besar dengan perusahaan teknologi, penyedia layanan judi, dan juga industri alkohol.
“Itu berasal dari kategori yang sedang berkembang. Kami tidak hanya melihat bakat yang muncul di lapangan; kami melihat kategori yang muncul,” ujar direktur pelaksana global IEG, Peter Laatz dikutip Rabu, (26/1/2022).
Secara rinci, industri perjudian mengalami peningkatan sponsorship paling tinggi. Salah satu yang mendorong hal ini adalah pakta lima tahunan dengan DraftKings, FanDuel, dan Caesars. Selain dengan tiga perusahaan itu, NFL juga mendapatkan kesepakatan sekunder dengan BetMGM, WynnBet, FoxBet, dan PointsBet.
Dari bidang teknologi, Verizon memiliki salah satu kesepakatan NFL dan membayar liga itu senilai lebih dari US$ 300 juta per tahun. September lalu, perusahaan komunikasi itu juga menyetujui kontrak 10 tahun baru dengan NFL dan menambahkan hak 5G dalam gelaran itu.
Sementara itu, dengan industri alkohol, NFL memperbarui kesepakatannya dengan Anheuser-Busch pada Desember lalu. Dari perusahaan itu saja, NFL mendulang lebih dari US$ 250 juta per tahun.
“Mereka telah mengambil kategori itu (teknologi, judi, dan alkohol) dengan cukup baik. Perusahaan itu dapat menjadi kereta pendapatan,” tambah Laatz.
Hingga saat ini kesepakatan kemitraan dengan NFL biasanya berlangsung dari tiga hingga tujuh tahun. Bagi perusahaan kecil, biaya kemitraan dengan liga itu mencapai minimal US$ 10 juta per tahun. Khusus perusahaan besar, mereka dapat membayar lebih dari US$ 200 juta per tahun.
(tps/tps)