Begini Cara Cerdas Capai Kebebasan Finansial di Masa Depan

Jakarta, pojokdepok.com – Di tengah gejolak pasar keuangan global dan era suku bunga tinggi, Pasar Modal Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan positif. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) tercatat tumbuh 1,06% (ytd) dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tumbuh 2% per September 2023.

Namun guna melirik potensi investasi pasar modal di tengah gejolak ekonomi global, tentu dibutuhkan strategi yang tepat agar tujuan keuangan dan kebebasan finansial yang didambakan dapat terwujud di masa depan.

Department Head Wealth Management PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Irma Yanti pun membagikan tips bagaimana strategi mengatur keuangan dan merencanakan masa depan demi merdeka finansial melalui financial cycle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita harus mengetahui kondisi keuangan saat ini, apakah kondisi sudah sehat. Kemudian kita harus menentukan tujuan, seperti apa. Jadi sasaran financial yang akan dicapai, tentunya dengan jangka waktu yang ditentukan,” ungkap dia dalam Squawk Box pojokdepok.com, Rabu (27/9/2023).

Langkah selanjutnya adalah mencatat keuangan dengan mengatur anggaran sesuai prioritas. Dalam hal ini diperlukan juga untuk meminimalisir kebutuhan tidak berguna atau kebutuhan konsumtif.

Setelah itu melunasi beban utang yang dimiliki. Dia mencontohkan,ketika mendapatkan penghasilan tambahan, seseorang bisa melunasi beban utang sebesar 60%, sedangkan sisanya atau 40% bisa ditabung kembali untuk kebutuhan lainnya.

“Itu kita harus bisa melunasi utang kita. Tapi utang itu sendiri pelunasannya tidak harus 100% apabila kita mendapatkan side daripada pendapatan. Mungkin berbanding 40:60. 60% kita lunasi, yang 40% kita harus menabung kembali,” tambah dia.

Langkah selanjutnya adalah menghindari inflasi gaya hidup dengan menyiapkan investasi jangka panjang dan masa depan.

“Kita ulangi proses itu kembali. Dari awal kita tahu kondisi keuangan, kita tentukan tujuannya, kemudian meminimalisir kebutuhan yang tidak efektif, melunasi utang, dan kita harus menabung,” papar Irma.

Sementara itu, dalam menyiapkan investasi jangka panjang, dia memaparkan, salah satu instrumen yang bisa dijadikan pilihan adalah reksa dana. Menurut dia instrumen investasi ini memiliki risiko rendah dengan imbal hasil yang relatif tinggi sehingga cocok untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang.

Untuk kebutuhan produk reksa dana, Bank BRI melalui PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) telah mengembangkan Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A. Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A merupakan reksa dana indeks pertama yang berbasis ESG dan dipasarkan di BRI.

“Reksa dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A ini merupakan inovasi dari BRI-MI dalam rangka menciptakan produk-produk ESG. Karena hal ini direspons dengan tumbuhnya investor yang memiliki prinsip-prinsip ESG, yang ingin menggabungkan inklusi keuangan terhadap kepedulian dampak sosial di Indonesia,” tegas Irma.

Adapun untuk imbal hasilnya, reksa dana ini berhasil mencatatkan return 7,97% (ytd) atau 9,33%(yoy) per Agustus 2023. Kemudian dalam per bulan mencatatkan return 0,62%, per tiga bulan mencatatkan return 2,76%, dan dalam enam bulan mencatatkan return 8,13%.

Sementara itu, Reksa dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A ini bisa dibeli dengan minimal Rp 100 ribu.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Simak Cara Tepat Capai Kebebasan Finansial di Sini

(dpu/dpu)