Jakarta, pojokdepok.com – Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan bahwa pihaknya telah memprediksi Pulau Jawa berpotensi mengalami tsunami besar, namun kapan waktu terjadinya belum dapat dipastikan.
Berdasarkan pemodelan oleh BMKG, jika ada gempa berkekuatan 8,7 skala richter yang menerjang wilayah Pulau Jawa, maka seluruh selatan Jawa akan terdampak.
“Kalau gempa yang terjadi sampai 8,7 sudah kita modelkan apakah pusatnya di Jawa Timur, selatan Jawa di Jakarta, selatan Jawa Barat, selatan Banten, atau Selat Sunda. Hampir seluruh selatan Jawa terlanda,” kata Daryono, dalam program Profit pojokdepok.com, belum lama ini.
Selain itu, dampak terbesar juga akan melanda pada pantai dengan kontur landai, mengingat gelombang tsunami diprediksi akan berukuran sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 20 meter. Dengan begitu, pantai yang memiliki tempat yang terjal berupa tebing akan sedikit lebih aman.
“Tempat-tempat yang pantainya terjal berupa tebing agak aman, tsunami tidak akan merangsek ke daratan,” jelasnya.
Daryono juga menjelaskan jika gempa megathrust berkekuatan 8,7 magnitudo di selatan Banten dan Selat Sunda terjadi, maka akan berdampak ke Jawa Barat, Lampung bahkan masuk ke Laut Jawa.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) juga memprediksi adanya potensi tsunami dengan tinggi 20 meter di pesisir Pulau Jawa dan sekitarnya.
Kepala Laboratorium Geodesi ITB, Heri Andreas, berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS), mengatakan tsunami bisa terjadi karena adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir Pulau Jawa.
Dari hasil pemodelan, tsunami 20 meter ini berasal dari gempa yang terjadi dengan kekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,0. Di wilayah Jakarta sendiri memiliki potensi tsunami lebih besar, sebab pesisir Jakarta sudah berada di bawah laut hingga minus 1-2 meter.
Lebih lanjut, Heri menjelaskan berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau diperhatikan modelnya, ternyata nyaris menyentuh Istana.
(wia)